Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lagi dan Lagi (Tantangan menulis gurusiana hari ke 111)

Lagi dan Lagi

Malam ini untuk kesekian kalinya si sulung mengalami hal yang tak biasa, kebanyakan orang menamakannya kesurupan, terdengar menyeramkan memang, tapi ini kali kedua si sulung menglamai hal tersebut selama kami pindah kembali ke rumah kami yang lama. Karena pandemi covid-19 selama kurang lebih sepuluh bulan kami meninggalkan rumah mengungsi ke rumah orang tua kami, karena merasa tak tenang hati melihat mobilitas masyarakat yang lalu lalang seperti biasa di tengah maraknya kasus covid-19.

Sepuluh bulan berlalu, kami memutuskan kembali untuk pindah ke rumah kami yang lama, pandemi bukan lagi hal bisa kami tunggu ujungnya, sedangkan barang-barang kami tetap berada di dalam rumah, jika kami terus mengungsi menunggu sampai pandemi ini berakhir, maka apa kabar dengan barang-barang kami

Dua minggu yang lalu si sulung mengalami hal tak biasa, ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya, ia menangis sekeras-kerasnya, ia terlihat sangat ketakutan, ia berteriak-teriak meminta tolong ketakutan, ia merasa penglihatan menjadi mengecil semua, ia meminta kami untuk keluar dari kami tidurnya, kami coba peluk dan tenangkan ia tetap menangis dan menolak kami peluk, kami coba bacakan potongan ayat-ayat suci al-quran yang kami bisa, berulang-ulang kami baca sambil kami dekap erat tubuh mungilnya. Setelah menyadari ia terlihat masih sangat ketakutan, ia tetap ingin kami peluk. Dua minggu berlalu setelah kejadian itu malam ini hal serupa juga terjadi padanya. Malam ini bahkan lebih parah, ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya, ia masuk ke kamar mandi sendiri, setelah keluar kamar mandi kami melihat ia seperti linglung tak tentu arah, ia beranjak dari tempat tidur dan menangis sekencang-kencangnya, ia bolak-balik di dalam rumah, ia mengatakan bahwa ia takut, ia terus berusaha membuka pintu untuk keluar, kami coba dekap namun tubuhnya benar-benar licin, kami paksa dan kami pegang erat sekuat tenaga sambil kembali ia kami bacakan potongan ayat-ayat suci al-quran.

Kami benar-benar bingung, apa yang sebenarnya terjadi pad si sulung, sulit untuk kami mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padanya, karena ia masih sangat belia, usianya saja belum genap enam tahun. Kamipun merasa bahwa ia benar kesurupan, kami menyadari dalam tubuhnya ada mahluk lain yang mampir, ia meminta kami untuk mengantarkannya kembali ke kamar mandi, namun kami menyadari itu bukanlah permintaan si sulung, kami coba tatap si sulung, kami melihat si sulung tertunduk sambil menutup mulut, padahal kami tahu itu bukan sikap yang biasa dilakukan si sulung.

Malam minggu yang kami rasakan adalah kehororan yang hakiki, meski begitu meyakini bahwa mahluk gaib itu ada juga merupakan sebuah keharusan. Namun tetap percaya pada kekuatan ayat-ayat al-quran adalah hal yang paling penting, karena al-quran adalah obat segala penyakit. Semoga hal serupa tak terjadi lagi pada putri sulung kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post