Cucu Nurajijah

Lahir di Sukabumi 11 Mei 1992, Menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Universitas Muhammadiyah Sukabumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Waktu yang 'kan menjawab (tantangan menulis gurusiana hari ke 110)

Waktu yang 'kan menjawab (tantangan menulis gurusiana hari ke 110)

Waktu yang ‘kan menjawab

Setiap orang dalam hidupnya memiliki pilihan untuk berubah, secara penampilan, secara finansial, secara akhlak ataupun juga kebiasaan. Merubah diri menjadi lebih baik nampaknya adalah hal paling sulit, mengingat tak semudah membalikan telapak tangan, apalagi kita masih tinggal dan berkumpul bersama orang-orang yang bisa membawa dampak negatif pada diri kita. Dalam hal ini kita perlu pintar memilah dan memilih teman bermain juga menyesuaikan hidup dalam lingkungan sekitar.

Hal ini pula yang sebenarnya memengaruhi keponakan tercinta, tidak mudah menetapkan dia diam di sebuah pondok, meski terkesan dipaksa namun kami rasa itulah cara terbaik untuk mendidikya agar mampu menyeimbangkan diri dalam ilmu agama dan ilmu dunia. Tantangan demi tantangan coba kami lalui agar ia tetap menetap di pondok apapun yang terjadi, meski terpaksa dan segudang kenakalan yang ia cipta ia lulus dari SMP IT tempatnya menimba ilmu dunia dan ilmu agama.

Dilema kami dapati kembali kala ia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah, perdebatan terjadi antara kami, ia bersikukuh ingin sekolah di SMK negeri sedangkan kami tidak sama sekali mengizinkannya. Kami menginginkan ia tetap menetap di pondok meski di sekolah yang berbeda. Hingga Allah beri kami jalan akhirnya ia mengiyakan untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah pondok pesantren di Parung Bogor.

Tiga tahun berlalu, banyak sekali perubahan berarti pada dirinya. Ia yang kini tumbuh menjadi laki-laki remaja, yang sebentar lagi kan memiliki KTP, bahasanya, tutur katanya banyak sekali yang berubah. Ia terdengar lebih halus dan sopan, sesekali ketika hari libur tiba ia menghubungi kami, mengabarkan bagaimana kondisinya, apa yang akan ia lakukan dan apa kesibukan yang sedang ia jalanai. Kelas akhir benar-benar memberinya tantangan tak biasa, tahapan demi tahapan satu persatu ia lalui, mulai dari praktek kerja lapangan, tes talaran al-quran, juga tes mengajar kepada adik kelasnya. Tentu baginya hal itu bukanlah hal yang mudah. Kami semua tau bagaimana dulu tingkah lakunya, ia yang tidak senang dengan keadaan kelas, ia yang terkesan urakan dan masabodo. Tapi minggu lalu mendengar ia meminta doa restu agar proses praktek mengajarnya dimudahkan sudah cukup membuat kami yakin bahwa ia ‘kan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Kami melihat dan mendengar perjuangannya, agar mampu melewati tahapan praktek ini dengan baik. Kami begitu menggantungkan harapan yang sangat besar terhadapnya, agar kelak ia tumbuh menjadi lak-laki yang bertanggung jawab, memiliki dasar agama yang kuat, agar mampu melewati kehidupan yang mungkin sebentar lagi kiamat. Kami yakin seyakin-yakinnya ikhtiar kami tak ‘kan sia-sia, ikhtiar kami dalam mendidiknya agar tetap kuat dan menimba ilmu di pondok kelak ‘kan berubah berkah bagi kami. Semoga apa yang kami lakukan menjadi wasilah kebaikan untuk kami, menghantarkan keponakan kami tercinta untuk menggapai cita-cita islami. Biar waktu yang ‘kan menjawab semoga kelak indah pada waktunya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post