Catatan Harian Guru
Catatan Harian Seorang Guru
Saya adalah seorang guru,yang memang profesi ini adalah cita-cita yang sudah ada sejak kecil. Berawal dari usia kurang lebih 4-5 tahun saya suka maen sendiri, bicara sendiri,pura-pura seolah-olah menjadi seorang guru. Dengan memakai sepatu punya ibu saya yang berhaq tinggi, bawa buku besar,tas besar dan alat penunjuk yang bisa di tarik panjang pendek dari bekas antene televisi.
Berawal di bangku sekolah tingkat Madrasah ‘Aliyah (SMA)ayah saya sudah menyuruh saya untuk mengisi pengajian di Kuliah Subuh di mesjid lingkungan setiap bulan suci Ramadhan.Bagi saya ini adalah kesempatan yang baik walaupun pada waktu itu saya belum percaya diri, adakalanya demam panggung dan konsentrasi terganggu dengan melihat hadirin (mustami’)yang banyak. Pernah saya di sentak dari belakang oleh ayah saya karena saya banyak mengucapkan kata: Eu…Eu…spontan ayah saya mengatakan: Hei, jangan Eu…Eu…da bukan keturunan Moerdiono!! (Menteri Sekneg pada waktu itu), aduh malu nya saya pada waktu itu sampai kedengaran ke spiker ke luar,he..he.Tapi seiring dengan perjalanan waktu lama kelamaan saya jadi terbiasa dan tidak demam panggung lagi.
Awal menjadi guru ketika saya masih kuliah, selain waktu saya di gunakan untuk kuliah (3 hari) dan 3 harinya lagi saya isi dengan mengajar di Sekolah Agama (Madrasah Diniyyah)di lingkungan Dusun/Kelurahan di tempat tinggal saya, nama madrasahnya Madrasah Diniyyah Annur-Dusun Kalapanunggal Desa Sindangkasih Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Ketika saya menjadi seorang guru di Madrasah Diniyyah ada kepuasan sendiri dari diri saya, terutama ketika anak-anak memahami materi saya dan menghasilkan nilai yang baik ketika ulangan-ulangan harian.
Setelah lulus kuliah saya di tawari menjadi guru Pendidikan Agama Islam di tingkat Sekolah Dasar,tepatnya di SDN Sindangkasih Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.Alhamdulillah saya terima dengan senang hati walau terkadang harus membawa anak yang masih kecil pagi harinya di Sekolah Dasar dari pukul 07.00 – 12.30 wib, dan di sambung di Madrasah Diniyyah dari pukul 14.00 – 16.00 wib.
Setelahnya mengajar di Sekolah Dasar saya pun pernah mengajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (tepatnya di SMP Muhammadiyyah-Cikoneng).Ada kenangan tersendiri ketika menghadapi anak-anak di tingkat Sekolah Dasar dan selanjutnya beralih ke tempat anak-anak tingkat Remaja.
Selain itu saya pun pernah mengajar di perkuliahan (mahasiswa & mahasiswi)tepatnya di STIT Miftahud Darissalam Cabang Soreang Kelas Ciamis,di sana saya banyak pengalaman yang menarik dalam menghadapi Guru-Guru SD dan MI, materi kuliah yang saya ajarkan adalah Hadits dan Masailul Fiqhiyyah, awalnya saya merasa berat dan tidak percaya diri. Tapi Alhamdulillah saya bisa menjalaninya.
Ketika saya bersama suami memutuskan untuk pindah rumah ke kota Banjar saya pun mengajar di SD, tepatnya di SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar, di karenakan saya lulusan Syari’ah ( Pengadilan Agama) tapi keseharian saya di dunia pendidikan maka saya memutuskan untuk kuliah lagi di jurusan Pendidikan. Akhirnya saya memutuskan untuk kuliah lagi di STIT Muhammadiyyah Kota Banjar,saya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Setelah lulus dari STIT Muhammadiyah saya ditawari untuk mengajar di STIT Muhammadiyah Kota Banjar selama kurang lebih 2 tahun.
Setelah saya mengajar di STIT Muhammadiyyah saya pun mengajar di SMPIT Uswatun Hasanah (selama 7 tahun)setelah itu saya resign dulu (3 tahun) dan setelah itu saya masuk kembali ke Yayasan Banjar Uswatun Hasanah, seiring berjalannya waktu ketika saya kembali mengajar lagi di SMPIT Uswatun Hasanah ada peluang pendaftaran menjadi Kepala Sekolah TKIT Uswatun Hasanah, saya pun ikut seleksi dengan runtuyan test yang di selenggarakan dari pukul 09.00 – 13.00 wib, dan Alhamdulilah saya lulus (tepatnya tanggal 27 Desember 2023)dan sampai sekarang menjadi Kepala Sekolah TKIT Uswatun Hasanah.
Catatan Harian Seorang Guru
Saya adalah seorang guru,yang memang profesi ini adalah cita-cita yang sudah ada sejak kecil. Berawal dari usia kurang lebih 4-5 tahun saya suka maen sendiri, bicara sendiri,pura-pura seolah-olah menjadi seorang guru. Dengan memakai sepatu punya ibu saya yang berhaq tinggi, bawa buku besar,tas besar dan alat penunjuk yang bisa di tarik panjang pendek dari bekas antene televisi.
Berawal di bangku sekolah tingkat Madrasah ‘Aliyah (SMA)ayah saya sudah menyuruh saya untuk mengisi pengajian di Kuliah Subuh di mesjid lingkungan setiap bulan suci Ramadhan.Bagi saya ini adalah kesempatan yang baik walaupun pada waktu itu saya belum percaya diri, adakalanya demam panggung dan konsentrasi terganggu dengan melihat hadirin (mustami’)yang banyak. Pernah saya di sentak dari belakang oleh ayah saya karena saya banyak mengucapkan kata: Eu…Eu…spontan ayah saya mengatakan: Hei, jangan Eu…Eu…da bukan keturunan Moerdiono!! (Menteri Sekneg pada waktu itu), aduh malu nya saya pada waktu itu sampai kedengaran ke spiker ke luar,he..he.Tapi seiring dengan perjalanan waktu lama kelamaan saya jadi terbiasa dan tidak demam panggung lagi.
Awal menjadi guru ketika saya masih kuliah, selain waktu saya di gunakan untuk kuliah (3 hari) dan 3 harinya lagi saya isi dengan mengajar di Sekolah Agama (Madrasah Diniyyah)di lingkungan Dusun/Kelurahan di tempat tinggal saya, nama madrasahnya Madrasah Diniyyah Annur-Dusun Kalapanunggal Desa Sindangkasih Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Ketika saya menjadi seorang guru di Madrasah Diniyyah ada kepuasan sendiri dari diri saya, terutama ketika anak-anak memahami materi saya dan menghasilkan nilai yang baik ketika ulangan-ulangan harian.
Setelah lulus kuliah saya di tawari menjadi guru Pendidikan Agama Islam di tingkat Sekolah Dasar,tepatnya di SDN Sindangkasih Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis.Alhamdulillah saya terima dengan senang hati walau terkadang harus membawa anak yang masih kecil pagi harinya di Sekolah Dasar dari pukul 07.00 – 12.30 wib, dan di sambung di Madrasah Diniyyah dari pukul 14.00 – 16.00 wib.
Setelahnya mengajar di Sekolah Dasar saya pun pernah mengajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (tepatnya di SMP Muhammadiyyah-Cikoneng).Ada kenangan tersendiri ketika menghadapi anak-anak di tingkat Sekolah Dasar dan selanjutnya beralih ke tempat anak-anak tingkat Remaja.
Selain itu saya pun pernah mengajar di perkuliahan (mahasiswa & mahasiswi)tepatnya di STIT Miftahud Darissalam Cabang Soreang Kelas Ciamis,di sana saya banyak pengalaman yang menarik dalam menghadapi Guru-Guru SD dan MI, materi kuliah yang saya ajarkan adalah Hadits dan Masailul Fiqhiyyah, awalnya saya merasa berat dan tidak percaya diri. Tapi Alhamdulillah saya bisa menjalaninya.
Ketika saya bersama suami memutuskan untuk pindah rumah ke kota Banjar saya pun mengajar di SD, tepatnya di SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar, di karenakan saya lulusan Syari’ah ( Pengadilan Agama) tapi keseharian saya di dunia pendidikan maka saya memutuskan untuk kuliah lagi di jurusan Pendidikan. Akhirnya saya memutuskan untuk kuliah lagi di STIT Muhammadiyyah Kota Banjar,saya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam. Setelah lulus dari STIT Muhammadiyah saya ditawari untuk mengajar di STIT Muhammadiyah Kota Banjar selama kurang lebih 2 tahun.
Setelah saya mengajar di STIT Muhammadiyyah saya pun mengajar di SMPIT Uswatun Hasanah (selama 7 tahun)setelah itu saya resign dulu (3 tahun) dan setelah itu saya masuk kembali ke Yayasan Banjar Uswatun Hasanah, seiring berjalannya waktu ketika saya kembali mengajar lagi di SMPIT Uswatun Hasanah ada peluang pendaftaran menjadi Kepala Sekolah TKIT Uswatun Hasanah, saya pun ikut seleksi dengan runtuyan test yang di selenggarakan dari pukul 09.00 – 13.00 wib, dan Alhamdulilah saya lulus (tepatnya tanggal 27 Desember 2023)dan sampai sekarang menjadi Kepala Sekolah TKIT Uswatun Hasanah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar