Cusin

Nama : Cusin TTL : Brebes, 5 Januari 1962 HP : 081324004469 Email &n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Sejati Motivator Generasi Mandiri

Guru Sejati Motivator Generasi Mandiri

 “Mendidik dengan Hati, Menyiapkan Generasi Berprestasi”

 

“Guru Sejati Motivator Generasi Mandiri”

#lombajuli2023.mediaguru.id

Oleh: Cusin

 

Membaca tema lomba bulan Juli sangat terinspirasi pada masa lalu. Ketika saya baru lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Pak dhe mendaftarkan saya agar mengabdi di sekolah yang ada di desanya. Saya bertugas sebagai pendidik. Apa yang dimaksud “Mendidik dengan Hati?” Saya harus memberikan yang terbaik kepada peserta didik. Memperlakukan mereka dengan cinta dan kasih sayang. Pertama, saya menggunakan sapaan Mas untuk siswa putra dan Mbak kepada siswa wanita. Sapaan yang berlaku di desa itu, Tong/kacung untuk pria dan Nok kepada siswa wanita. Awalnya mereka tertawa bila dipanggil. Setelah berlangsung satu catur wulan sudah biasa. Sikap mereka lebih santun dibandingkan dengan siswa kelas lainnya. Sebelum masuk baris di depan kelas, periksa kuku, merapikan pakaian, berdoa didampingi guru kelasnya. Masuk kelas dengan tertib, diikuti guru.

Sebelum belajar, diabsen terlebih dahulu. Ditanya tentang kesehatan, kesiapan belajar dan apakah kalian sudah sarapan? Suasana jadi ramai.“Pak kalau yang belum sarapan mau diberi sarapan?”, tanya salah satu siswa. Ya, mulai besok, kita sarapan bersama di rumah masing-masing. Geeerrr.... semua siswa tertawa.

Masuk pada materi yang diajarkan pada hari itu. Dalam kondisi kelas yang santai dan serius siswa dapat mengikuti dengan baik. Guru sudah mempersiapkan materi yang akan diajarkan dengan baik. Pesan ustad saya, persiapan guru dengan kiai ketika akan mengajar sama. Dikaji dulu, ditelaah, dipahami dengan sungguh-sungguh. Tidak asal saja. Sehingga nanti ilmunya manfaat bagi siswa dan barokah. Bila ada siswa yang mendapat nilai kurang, saya merasa sedih. Kadang selalu dipikir. Tapi ingat pesan dari Mbah Maimun Zubair, “Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridnya tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan terus menerus agar muridnya mendapat hidayah”

            Saya masih sendiri saat itu, salatullail rutin dikerjakan. Bila berdoa tak lupa mendoakan siswanya. Suatu ketika ada kegiatan perkemahan pramuka. Saya bangun pagi-pagi bahkan sampai di sekolah lebih awal. Perasaan saya sendiri yang akan kemah. Setelah mendirikan tenda, selesai acara pembukaan saya pulang karena sakit. Saya berpesan kepada Ketua regu putra agar melaksanakan tata tertib dengan baik. Ternyata hasil rekap panitia menetapkan Regu putra menjadi regu tergiat satu. Mereka menengok ke rumah dengan mengucapkan terima kasih. Berkat bimbingan Pak Guru kami juara. Syekh Habib Umar Muhdhar bin Abdurrahman Assegaf dalam sebuah lagunya Man ana man ana, man ana laulakum. Artinya “Siapakah diriku siapakah diriku, siapakah aku kalau tiada bimbingan kalian (guru)”

            Ada siswa kelas V tidak pernah memakai sepatu. Tetapi begitu naik ke kelas VI, hari pertama masuk sekolah memakai sepatu. Merasa penasaran Guru kelas V mendekati saya sambil bertanya, “Si Anto disuruh memakai sepatu?” Tidak, bertemu juga baru sekarang, setelah kenaikan kelas siswa libur. Saya sebagai guru hanya bisa berusaha dan ikhtiar, Tuhan Yang Mahakuasa yang menentukan. Dia sekarang menjadi Kapolsek di wilayah Sulawesi Tengah.  Keberhasilan Ebtanas, semua kelas VI pertama 25 siswa diterima di SMP Negeri karena kerja sama dengan wali siswa. Berbagai kendala dapat diatasi dengan baik. Malas berangkat Les (tidak membayar), tidak mau belajar kelompok, semua ditanggapi dengan sabar. Apakah saya termasuk guru yang mendidik dengan hati? Wallahu ‘alam bissowab.

 

            PROFIL PENULIS

Cusin, lahir tanggal 5 Januari 1962 di desa Randusari Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Purnabakti KS SD Negeri Karangjunti 01. Beberapa buku antologi Literasi Masyarakat pemenang lomba bulan Maret (2021), Rinduku Membahana kumpulan puisi (2021). Satu Buku Sejuta Cerita pemenang lomba bulan Mei (2021), Rasa yang Tertinggal tatkala Kedua Hidung Kita Bertemu (2021), Buku Fiksi berjudul Ayo, kita Lawan Koronavirus dengan Pantun (Kumpulan Pantun). Lestarikan Lingkungan, Sejahterakan Kehidupan pemenang lomba bulan Juni (2021). Mendidik Hidup Mandiri, Menuju Keluarga Bahagia pemenang lomba bulan Juli (2021). Pada tahun (2022) ada 10 Buku Antologi pemenang lomba bulanan. Pada tahun (2023) ada 2 Buku Antologi. Bisa dihubungi nomor WA 081324004469.

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post