Berdasarkan regulasi yang dikeluarkan Kemendikbud, hari ini, 5 Juni 2020 merupakan jadwal pengumuman kelulusan siswa SMP. Karena itu, sejak jauh-jauh hari sebelumnya, Dinas Pendidikan sudah menginstruksikan pada sekolah untuk melakukan persiapan matang terkait dengan pelaksanaannya. Hal itu harus diwanti-wanti karena waktu pengumuman saat ini berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya. Saat pandemi Covid-19 yang saat ini berlangsung, penyampaian pengumuman harus diperhitungkan matang-matang karena kesalahan sedikit dalam mengambil kebijakan akan berdampak sangat luas. Karena itu, sekolah yang akan mengumumkan kelulusan siswanya masing-masing dihimbau untuk menggunakan moda daring sebagai media penyampaian pengumumannya. Bila moda daring tidak dapat terlaksana, sekolah dapat mempertimbangkan untuk menggunakan moda luring, yaitu mengumpulkan orang tua siswa yang dinyatakan lulus untuk datang ke sekolah. Sekalipun demikian, sekolah harus menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat.

Pemantauan pelaksanaan penyerahan kelulusan siswa diawali ke SMP PGRI Cililin, tempat pertama kali yang menyadarkan diri sebagai seorang guru. Selama 5 tahun sebelum diangkat menjadi guru PNS di SMPN 1 Cikotok, Lebak, SMP PGRI Cililin menjadi tempat mengajar dalam status guru honorer. Di sana bertemu dengan dua orang guru yang pernah sama-sama mengajar dan kebetulan sedang melaksanakan penyerahan kelulusan siswa.

Pada tahun ini, anak keempat yang bungsu termasuk siswa yang lulus dari SMP. Selama 3 tahun dia belajar di SMPN 1 Cililin. Alhamdulillah, tahun ini dinyatakan lulus. Dari SMP PGRI Cililin, saya menyempatkan diri untuk melihat pelaksanaan penyerahan kelulusan siswa sekaligus mengambil kelulusan anak bungsu. Setelah berbincang dengan wakil kepala sekolah, saya diantar ke ruangan tempat penyerahan kelulusan untuk mengambil kelulusan anak bungsu.

Selepas dari SMPN 1 Cililin perjalanan dilanjutkan ke SMPN 1 Cihampelas, tempat dulu mengabdi sebagai guru, sebelum diangkat jadi kepala sekolah, sekalian memantau pelaksanaan kegiatan yang sama. Di sana sampai sholat Jum’at teman-teman guru, karena Jum’at ini merupakan Jum’at pertama setelah beberapa waktu lalu ada pembatasan terkait pandemi Covid-19. Selepas sholat Jum’at, bergegas menuju kantor karena salah seorang staf menyampaikan lewat telepon bahwa ada dokumen yang harus segera ditandatangani. Di kantor ternyata sudah ada kepala dinas dan sempat mengobrol sebentar dengannya. Karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan, obrolan tidak berlanjut.

Saat sedang menggarap pekerjaan, seorang petugas agen penitipan paket datang dan menyerahkan paket buku. Alhamdulillah, buku yang ditulis dan diselesaikan saat bulan Ramadhan 1441 H. dengan judul ‘Pendidikan dalam Pusaran Pandemi Covid-19’ telah sampai dari percetakan. Pada hari Jum’at yang penuh berkah, buku kedua yang pernah ditulis telah sampai di tangan. Pada cetakan pertama ini hanya mencetak puluhan saja dengan harapan, lain waktu akan dicetak lebih banyak lagi.

Sebelum beranjak pulang, kepala dinas sempat datang ke ruangan untuk diskusi dan ngobrol ringan tentang program pendidikan. Kami berdiskusi cukup lama. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk menyerahkan buku sekaligus menyampaikan terima kasih karena telah memberi sambutan pada buku kedua tersebut. Mudah-mudahan, buku sedarhana yang disusun ini bisa banyak bermanfaat bagi tata kelola pendidikan di Kab. Bandung Barat. Aamiin…. ****DasARSS-050620.