Dadang A. Sapardan

Dadang A. Sapardan lahir di Bandung pada 15 Mei 1968 dari pasangan H.U. Djamaludin dengan Hj. Siti Syadiah. Menikah dengan Hj. Aah Masruah pada 14 Mei 1995.&nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

TELEMEETING DENGAN SAVE THE CHILDREN

Sesuai jadwal yang telah ditetapkan pada hari sebelumnya, hari ini saya melaksanakan Work from Home (WFH) dengan melaksanakan kegiatan dari rumah. Terkait dengan WFH tersebut, kegiatan diisi dengan telemeeting dengan tim dari Save the Children tentang rencana implementasi pembelajaran ketika pemerintah mengaktifkan kembali sekolah. Telemeeting diikuti agak terlambat karena menggunakan aplikasi yang selama ini belum pernah dimanfaatkan dalam beberapa kegiatan telemeting. Namun, setelah berkonsultasi dengan teman dari Save the Children, akhirnya bisa bergabung pula dalam telemeeting, walau molor sekitar 28 menit.

Telemeeting mendiskusikan dan membahas rancangan regulasi yang akan diterapkan pada satuan pendidikan jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP di Kab. Bandung Barat. Regulasi yang disusun oleh unsur Dinas Pendidikan bersama Save the Children tersebut mengarah pada strategi yang akan diambil ketika pembelajaran di sekolah diaktifkan lagi. Strategi tersebut harus dibuat karena mengaktifkan siswa berarti memberi kelonggaran kepada lebih kurang ratusan ribu siswa TK/PAUD, SD, dan SMP untuk bersosialisasi seperti biasanya. Kebijakan tersebut harus dibuat dengan sangat hati-hati dan perhitungan cermat karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, sehingga besar sekali resiko yang harus dihadapi ketika kehati-hatian dan perhitungan cermat tidak menjadi landasan atas pengambilan kebijakan pengaktifan sekolah tersebut.

Diskusi dan pembahasan atas rancangan regulasi cukup berbobot karena diikuti oleh berbagai pihak yang kompeten dalam penetapan kebijakan pendidikan. Berbagai unsur terlibat di dalamnya, yaitu unsur struktural Dinas Pendidikan, Save the Children, pengawas sekolah, dan guru. Setiap unsur tersebut menyampaikan beberapa pendapat dari sudut pandang dan pemahaman masing-masing. Dengan demikian, substansi rancangan regulasi yang tersusun lebih sempurna lagi karena mendapat in put dari berbagai pihak terkait.

Bahasan mengarah pada upaya optimal untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh, baik dengan moda daring maupun luring. Hal itu diajukan karena kapan berakhirnya pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi, sehingga awal tahun pelajaran baru—mengacu pada kalender pendidikan yang direncanakan tanggal 13 Juli 2020—bisa saja tidak tepat waktu. Karena itu, jauh-jauh hari harus disiapkan perangkat dalam bentuk pedoman yang dapat digunakan sekolah agar pembelajaran dapat berlangsung dan kesehatan warga sekolah dapat terjaga.

Telemeeting yang semula akan berakhir pukul 11.00 ternyata harus berakhir 30 menit lebih dari jadwal karena begitu banyak bahasan yang menjadi objek diskusi. Berkenaan dengan keterbatasan waktu, tidak semua agenda dapat terealisasi, sehingga disepakati untuk melakukan pembahasan kembali dalam kelompok kecil.

Dari pelaksanaan telemeeting tersebut terdapat gambaran bahwa perhatian besar terhadap langkah untuk mengaktifkan sekolah harus diberikan dalam upaya mencegah lahirnya kluster baru penyebaran Covid-19. Semoga upaya untuk terus memberikan pelayanan optimal terhadap siswa dan orang tua siswa dapat terealisasi. Aamiin.****DasARSS-290520.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin Ya Rabb

29 May
Balas

Hatur nuhun, Bu Riska.

30 May



search

New Post