Dadang Sulaeman

Nama : Dadang SulaemanAsal Sekolah : SMPN 8 Cibinong Cianjur Jawa BaratDinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga Kab. Cianjur...

Selengkapnya
Navigasi Web
3.2.a.4.2 Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi

3.2.a.4.2 Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi

Salam bahagia Sobat Kompasiana dan Bapak/Ibu guru hebat!

Halau sahabat (Calon Guru Penggerak) angkatan 10 Kita sudah berada pada fase eksplorasi konsep tentang forum diskusi. Dua tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar ini diawali dengan suguhan studi kasus. Dua studi kasus dengan permasalahan yang kerap dijumpai pada kehidupan nyata, menguak ikatan emosional bagi para pembacanya terutama bagi seorang guru.

Kasus pertama permasalahan yang dihadapi oleh Bu Lilin

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong.

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan. Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen. Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan. Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan. Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp.

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK. Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit.

Pertanyaan :

Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?

Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Jawaban Studi Kasus 1 :

Menurut saya pada kasus Ibu Lilin tidak memperhatikan aset yang ada disekolah. Seharusnya Ibu Lilin menerapkan pembelajaran diferensiasi dengan memerhatikan beberapa strategi pembelajaran seperti diferensiasi konten, proses, maupun hasil serta menerapkan budaya positif dan pembelajran sosial dan emosional. Ketika peristiwa itu terjadi seharusnya Ibu Lilin melakukan tektik STOP dan melakukan coaching dan mengenali potensi muridnnya. Mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola pembelajaran dikelas dengan kondisi murid yang memiliki keunikan dan karakteristik beragam. Selain itu, melakukan kesepakatan kelas di awal pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan belajar murid.

Jika saya menjadi Kepala Sekolah yang saya lakukan terhadap Ibu Lilin adalah mengajak diskusi bersama dengan santai sambil coaching, mengajak melakukan teknik STOP serta menuntun Ibu Lilin untuk mengambil keputusan dengan memahami tiga (3) prinsip, empat (4) paradigma dan sembilan (9) langkah pengambilan dan pengujian keputusan. sehingga Ibu Lilin dapat menyadari bahwa beliau harus memanfaatkan aset sekolah dengan tidak melihat kekuatan bukan kekurangan .

kasus kedua yaitu permasalahan yang dihadapi oleh Pak Pupur.

Pak Pupur, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Pupur untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Pupur untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Pupur mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.

Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Pupur ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Pupur justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.

Pertanyaan

Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Pupur?

Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?

Jawaban Studi Kasus 2 :

Pendapat saya mengenai sikap pak Pupur adalah Pak pupur wajar sedih karena kepala sekolah langsung merekomendasi Pak Pupur menjadi seleksi calon pengawas sekolah tanpa melakukan diskusi. Seharusnya kepala sekolah mengajak diskusi kepada Pak Pupur apakah bersedia mengikuti calon pengawas sekolah atau tidak. Kemudian melakukan coaching terhadap Pak Pupur kenapa beliau berpotensi menjadi calon pengawas. Secara Pak Pupur mempunyai segudang presentasi dan teruji dari nilai UKG, bahkan para guru mengakui kemampuannya. Setelah itu, mengajaknya mengambil keputusan dengan memahami tiga (3) prinsip, empat (4) paradigma dan sembilan (9) langkah pengambilan dan pengujian keputusan. agar Pak Pupur tidak dilema atau bingung saat mengambil keputusan.

Jika saya sebagai kepala sekolah, Hal yang saya lakukan adalah ketika melihat Pak Pupur sedih, terlebih dahulu saya akan mengajak beliau melakukan teknik STOP. Kepala sekolah juga menuntun Pak Pupur bahwa beliau adalah aset sekolah yang memiliki karaklter baik secara ilmu, karakter, maupun pengalaman. Dengan kemampuan yang dimiliki Beliau, Pak Pupur sebenarnya layak menjadi pengawas, yang bermakna dan bermanfaat untuk mengembangkan sekolah.

Sekian pemaparan saya semoga bermanfaat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali tulisan nya pak Dadang. Kusuka sekali

13 Aug
Balas



search

New Post