DAHLAN EFENDI

Guru yang lahir dan mengabdikan diri di Pasuruan, Belajar di SDN, MTsN dan MAN. S1 di IAIN Malang dan S2 di STAI Al Khoziny Sidoarjo. Minat pada masalah pendidi...

Selengkapnya
Navigasi Web

GURU ZAMAN OLD VS MURID ZAMAN NOW

Kepingin tahu gajah afrika, harus menunggu acara flora dan fauna di TV, menunggu satu minggu. Harus sabar menunggu. Bandingkan dengan anak zaman sekarang, kepingin tahu apapun hari ini juga bisa dilihat. Cukup ketik gajah afrika di google dan enter, maka akan muncul gambar gajah afrika dan semua informasi tentang gajah afrika. Anak dulu harus sabar, anak sekarang kurang latihan sabar.

Dahulu ketika ingin menyatakan cinta dengan berkirim surat kertas warna pink, dengan rayuan anak zaman old. Hatinya berdebar-debar selama beberapa hari, bahkan berminggu-minggu. Menaruh surat di kantor pos, ahti sudah berdebar-debar. Menunggu datangnya surat balasan dari kekasihnya, tidak hanya berdebar-debar, bahkan tidak enak badan, tidak enak makan, tidak nyenyak tidur. Setelah surat datang, hati masih berdebar-debar, diterima apa tidak. Maka ketika cintanya diterima, kegirangan yang luar biasa nampak dalam kesehariannya. Bandingkan dengan anak now atau anak milenial, menyatakan cinta cukup buka hp bicara langsung atau kirim pesan dengan bumbu romantisme, tidak perlu waktu lama sudah mendapatkan balasan. Selain belajar sabar, juga belajar menerima hasil dengan usaha yang lama. Ini bertolak belakang dengan anak zaman now, yang inginnya semua dalam waktu cepat dan instan.

Percepatan belajar dan arus informasi murid now haruslah bisa diimbangi oleh peran pembimbingan dan pengasuhan oleh guru zaman old. Informasi yang diperoleh dari google, adalah informasi yang bebas nilai. Maka fungsi guru haruslah mampu menjelaskan tentang nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat Indonsia, juga termasuk ajaran agama yang kita anut. Kalau memang budaya dan kebiasaan yang berkembang di belahan dunia lain, tidak sejalan dengan nilai norma dan ajaran agama yang kita anut. Maka kebudayaan dan kebiasaan tersebut harus dibuang jauh-jauh. Peran pengasuhan guru zaman old sangat penting dalam mengimbangi arus informasi dan komunikasi yang cepat.

Begitu pula dalam belajar agama, anak-anak didik kita dengan mudah mencari dalil dan kaidah dari laman google. Dari sumber yang belum dketahui kemoderatannya dalam beragama. Kalau sumber yang diperoleh anak zaman now, sifatnya Islam garis keras. Maka menjadi tanggung jawab guru dalam memberikan second opinion bahwa ada ajaran Islam yang ramah, ada Islam yang tidak selalu marah-marah dalam ceramahnya, ada Islam yang menebarkan rahmatan lil alamin dan seterusnya. Peran guru mengasuh anak-anak zaman now dengan bimbingan ulama' sebagai pewaris para Nabi (al Ulama warosatul anbiya'). Kalau anak-anak ini tidak diasuh dengan Islam yang moderat, maka sudah dapat dipastikan ia akan mengembangkan Islam yang selalu bilang kafir kanan kafir kiri.

Semoga kita selalu dapat menjadi pengasuh bagi anak-abak bangsa tercinta ini, dimanapun dan sampai kapanpu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post