DALIA HALMAHERA

Menulis bukanlah hobinya, namun saat pertama kenal SaguSabu Cianjur ia mulai teryarik untuk menulis dan menularkan virus menulis pada setiap orang yang di...

Selengkapnya
Navigasi Web

Darah untuk Alindi

Darah untuk Alindi

#tantangangurusiana hari ke-1

Alindi, adalah siswa saya di kelas 9.4. Dia adalah siswa bimbingan saya. Sekarang sudah kelas 10 SMA. Alindi gadis pendiam dan tak banyak bicara. Jika berpapasan hanya melempar senyum saja. Awalnya saya mengira dia baik-baik saja. Ternyata Alindi memiliki masalah yang sangat pelik bahkan dia hampir kehilangan nyawanya.

Sejak saya mengetahui penyakit yang di deritanya, saya lebih dekat dengannya. Karena siapa lagi yang memperhatikannya kalau bukan walikelasnya.

Saya mengetahui Alin sakit parah, ketika ada surat dokter yang diberikan temannya kepada saya. Akhirnya saya berkunjung ke rumah uwa nya dengan ditemani beberapa teman sekelasnya. Tiba di sana saya di sambut baik oleh uwanya. Dari cerita uwanya lah saya tatu kalau Alin sedang sakit parah dan yang membuat saya trenyuh adalah kedua orangtuanya sudah tidak bersama. Bayangkan, dalam keadaan sakit parah, kedua ortuanya tidak ada disampingnya. Saya pun menyarankan agar berobat ke rumah sakit besar, agar ditangani oleh dokter ahli. Tapi keluarga Alin tidak ada biaya dan tidak punya BPJS. Saya pun menyarankan agar meminta surat keterangan tidak mampu dari desa untuk dibuatkan BPJS. Tapi surat itu tak kunjung ada, sementara keadaan Alin makin parah.

Akhirnya saya memberanikan diri bicara kepada Kadisdik Kab. Bogor Bp. Luthfie Syam tentang keadaan Alindi. Pak Kadis pun meminta saya untuk menghubunginya dan beliau mengirim utusan untuk membawa Alindi ke RSUD Leuwiliang.

Proses Alindi di bawa ke RSUD cukup pelik, karena pak lurah mersa dilangkahi. Saya sebagai walikelas Alindi merasa tak enak hati, akhirnya saya mendatangi rumah pak lurah ditemani uwa dan bibinya Alindi, tapi pak lurah tidak ada di tempat. Saat mau pulang, tiba-tiba ada mobil berhenti dan ternyata itu adalah pak lurah. Beliau membuka pintu jendela mobilnya tanpa keluar dari mobil dan saya pun beranikan diri memulai pembicaraan dan meminta maaf atas kesalahpahaman ini. Tapi.. Sungguh di luar dugaan, pak lurah marah dan berkata, " Ibu tidak usah ikut campur urusan saya! " mendengar ucapan pak lurah seperti itu saya pun balik bertanya, "maaf pak, maksud bapak saya ikut campur apa ya? "

"Ibu itu guru, tugasnya mengajar. jangan ikut campur tentang warga saya.! " sakiit rasanya mendengar itu, akhirnya saya pun melanjutkan "Pak, Alindi ini siswa saya dan dia sakit parah. Apakah saya harus diam saja melihat siswa saya sakit parah? " sedangkan dia tidak ada biaya untuk ke rumah sakit besar.

Setelah minta maaf, saya pun pergi dari hadapan pak lurah yang sombong itu. Saya tidak menyangka, pak lurah tega bicara seperti itu padahal yang saya tahu dari cerita orang katanya beliau orang baik. Ternyata dugaanku salah. Orang baik, tidak akan mengatakan seperti itu terlebih pada seorang guru. Pada pencalonan berikutnya, beliau pun kalah. Pak, jabatan itu hanya sementara dan kebaikan itu tak bisa dipamerkan. Dia akan berkilau dengan sendirinya.

Malamnya Alindi di bawa ke RSUD Leuwiliang, dan langsung di bawa ke IGD. Saat diperiksa darahnya, Alindi harus transfusi darah. Orang yang mendapat tugas dari pak Lutfhi pun segera mencari darah untuk Alindi dan pak Kadis menstransfer uang untuk membeli darah buat Alindi. Alindi pun menerima transfusi darah dan keadaan Alindi semakin membaik. Setelah dinyatakan pulih, Alindi pun pulang dari RSUD dan kembali bersekolah lagi.

Sebagai guru, saya sangat bersyukur bisa membantu Alindi untuk sehat lagi. Tentu ini semua pertolongan Allah melalui Pak Kadis Luthfie Syam dan Pak Nasrul.

Pak Luthfie Syam yang sekarang menjabat sebagai Kadis Arsip dan Perpustakaan Daerah Kab. Bogor dan yang mendukung kegiatan guru Penulis MediaGuru. Semoga Pak Kadis selalu sehat, barakah usia dan rizqinya dan sukses selalu.

Terima kasih, pak Kadis.

Jasinga, 4 Februari 2020

Dalia Halmahera

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Ibu sudah membantu mengantar pengobatan juga, dan semuanya Barakallah

04 Feb
Balas

mantap

04 Feb
Balas



search

New Post