Gupres tanpa Apresiasi
Senin, 8 April 2019
Sebenarnya sudah malas untuk mengikuti ajang lomba Gupres ini, tapi salah satu panitia meminta saya untuk ikut kembali dan Kepala Sekolah pun menunjuk saya untuk mengikuti lomba itu. Akhirnya saya pun mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba gupres.
Perlombaan ini tidak banyak diikuti oleh guru dengan berbagai alasan, alhasil pendaftar pun hanya 120 orang saat sosialisasi. Setelah sosialisasi, satu persatu peserta gugur sebelum bertanding. Awalnya saya ingin mundur, karena persiapan tidak bisa maksimal disebabkan rumah sedang di rehab dan selama 3 minggu tidak bisa mempersiapkan dokumen portofolio (rumah berantakan). Saya sempat bilang kepada Kepsek, tapi beliau meminta saya agar tetap maju demi nama baik sekolah.
Dua hari, itulah waktu yang ku punya untuk menyiapkan segalanya. Sampai dibela-belain begadang sampai pukul 04.00 pagi. Setelah beres semua, berkas pun saya antar ke kantor GTK di Disdik Cibinong. Tapi sayang, semua petugasnya sedang ada rakon di Bandung danberkas saya dititipkan ke OB.
Sehari sebelum pelaksanaan lomba, saya mendapat wa 31 nama yang lolos ikut gupres. Betapa terkejutnya saya, nama saya ternyata tidak ada dalam daftar itu. Saya hendak mengundurkan diri, tapi dari GTK minta agar saya tetap datang karena itu rilis nama sementara. Akhirnya saya pun memberanikan diri mengikuti ajang ini, meski tanpa transport dari sekolah.
Selama dua hari saya menjalani test, baik tertulis maupun presentasi dan wawancara. Saya menggunakan ojek online dari Tanjung Priok menuju SMPN 2 Sukaraja agar bisa datang tepat waktu. Di sana saya bersemuka dengan guru-guru hebat dari berbagai sekolah. Sebagiannya sudah saya kenal.
Selasa, 2 April 2019, adalah waktu yang ditentukan untuk menentukan juara pada lomba gupres. Saya pun harap2 cemas takut ada diurutan paling bawah. Karena semua urutan dibacakan oleh panitia. Saat nama saya disebut, rasa copot jantungku. Meski saya ada diurutan no 18. Saya sangat bersyukur, karena telah mengalahkan 21 peserta di bawahku yang mana sekolah itu ada yang sekolah favorit di Kab.Bogor. saya seorang guru dari desa, tanpa transport dari sekolah, bisa berada di urutan 18. Saya pun menyampaikan berita ini di grup srkolah, tapi hanya ada satu orang TU yang mengucapkan selamat. Sediih deh! Dan lebih sedih lagi, orang yang meminta saya maju tidak mengucapkan selamat atau sepatah kata untuk menyemangatiku. Jangankan transport, ucapan pun tidak ada. Padahal saya telah berjuang siang malam, untuk mempersiapkan ini dan berapa biaya yang sudah saya keluarkan demi menjaga nama baik sekolah. Tapi..saya harus ikhlas menerima perlakuan ini. Yang penting sekolahku tidak keok sebelum di pacok. SMPN 2 Cigudeg, pasti bisa. Semangat, demi sekolah tercinta. Selalu ada cerita dibalik meriahnya lomba gupres.
Menunggu jadwal mengawas USBN di sekolah tercinta.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat Bu Dahlia, ibu adalah pemenang bagi Gurusianer karena telah berjuang dengan luar biasa, Barokallah
Terima kasih, Pak Guru Syaihu.
Meski terlambat, saya apresiasi perjuangan ibu, tetap semangat jgn berputus asa, apalagi berharap pada manusia, punten sanes mamatahan ngojay ka meri
Meski terlambat, saya apresiasi perjuangan ibu, tetap semangat jgn berputus asa, apalagi berharap pada manusia, punten sanes mamatahan ngojay ka meri
Semangat mbaaa liaa...keep spirit...
iya de Trisna, makasih supportnya.
Selamat ya... Tetap semangat Bun. Jangan pedulikan mereka
Selalu semangat, tetap optimis. Akan indah pada waktunya
tetap semangat bu Lia. kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Ibu tetap yg terbaik di literasi kab. Bogor
Tetaplah berptestasi bunda, walaupun belum ada yang memberikan apresiasi teruslah berkarya dan semangat membimbing dan mendidik anak-anak bangsa.Inysaallah bernilai ibadah disisi Allah. Salam sehat, bahagaia dan sukses selalu.
Aamiin. Terima kasih bunda Desi. Iya Bunda Desi, insyaAllah selalu semangat demi siswa dan sekolah.
Semangat saja bu tuhan ada bersama ibu
Subhanallah, keren dan selamat Bund. Ikhlas itu kuncinya yah Bund, semoga Allah yang akan membalasnya. Sukses selalu dan barakallah fiik
Aamiin. Terima kasih Bunda Siti. Seukses selalu juga ya untuk bunda.
Tetap semangat, Bu. Kemenangan adalah ketika kita telah berbuat sesuatu yang positif.
Selamat ya bun, Bunda guru hebat dan penuh semangat, dan sesama guru sy dpt merasakan bagaimana lelahnya bunda dalam menyiapkn portofolio dalam waktu yg sangat singkat, bunda sdh membuktikannya, smg sukses terus ke depan ya bun