Dama yanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mencintai Dalam Diam

Mencintai Dalam Diam

Abi, itulah panggilan kesayangan anak-anakku kepada ayahnya. Sang ayah yang memiliki kesabaran keren. Tidak banyak bicara, tapi selalu full perhatian kepada istri dan anaknya tanpa pernah ada keluhan, walau pola tingkah anaknya yang sungguh mengolah emosi setiap harinya. Saat kami LDR karena aku melanjutkan pendidikan S2 di Jakarta, dengan sigap dan ikhlas abi mengasuh buah hati kami dengan senyum mengembang tanpa ada keluhan, sungguh tak terbayang mengasuh 3 anak laki-laki sendirian tanpa sang istri. Buat orang yang melihat pastinya akan sangat tidak percaya bahwa seorang ayah bisa mengasuh anak selayaknya seorang ibu. Itulah abi, sosok sabar nan humoris yang selalu memiliki berbagai cara sederhana untuk mengungkapkan cintanya pada keluarga. Abi tak pernah gengsi mengerjakan seluruh pekerjaan rumah walau itu selalu dianggap tabu oleh kaum adam lainnya di dunia ini.

Kaum adam memang identik dengan rasional dalam bersikap, jarang mengutamakan perasaan, itulah kenapa abi tidak pernah BAPER ketika istrinya bolak balik Belitung-jakarta untuk menuntut ilmu. Tak pernah ku melihat gundah di matanya saat mengantarku ke bandara, yang ada malah senyum penguat yang menyatakan “UMI PASTI BISA”. Apalagi saat memasuki masa tesis dan aku dalam keadaan hamil tua hampir melahirkan. Tentunya otomatis jarang pulang, karena kondisi body yang sudah tidak memungkinkan. Dengan kesabaran penuh beliau bersama 3 (tiga) anak kami menyusul ke Jakarta, dikarenakan dokter sudah tidak memperbolehkan aku pulang, karena sudah menjelang masa melahirkan.

Gundah gulana melanda, karena tiada terbayangkan aku akan melahirkan di kota Bekasi yang padat ini. Tapi bukan abi namanya kalau tidak senantiasa menguatkan istri dan anak-anaknya. Dengan tatapan lembutnya beliau menguatkan aku untuk menerima segala takdir Allah yang telah tersurat. Abi, sungguh kau adalah laki-laki yang Allah kirimkan untuk melengkapi segala kekuranganku. Tiada kata yang mampu ku ucapkan selain terimakasih yang tiada terhingga. Kau yang selalu mencinta dalam diam sungguh membuat kehidupan keluarga ini tambah berkah. Terima kasih suamiku sayang, kaulah pahlawan keluarga ini. Ridhoi kami, supaya keberkahan ini senantiasa membawa keluarga ini dalam kebahagiaan yang tiada pernah berhenti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salut untuk suami tercinta Bunda...semoga selalu samara hingga jannah-Nya

25 Apr
Balas

owh. Arjuna yang Perkasa. tulisan yang romantis

25 Apr
Balas

Terimaksih

25 Apr



search

New Post