Pandemi Corona belum berakhir. Siswa masih belajar dari rumah. Menurut Iwan Syahril. Direktur Jendral Guru dan Tenaga Kepndidikan dilansir dari liputan6.com mengatakan bahwa selama masa pandemi, guru tidak perlu fokus pada penuntasan kurikulum. Pembelajaran yang diberikan guru harus menyesuaikan dengan kemampuan murid dan hal ini menjadi poin utama saat penyesuaian kurikulum.

Syahril selanjutnya mengatakan konteks kurikulum ada dua, yaitu dari murid dan dari guru. Dalam situasi covid-19 kurikulum menjadi sebuah hal yang perlu disesuaikan dengan keadaan. Interaksi yang dinamis anatara guru dan siswa tetap dibutuhkan. Perlu bantuan dari komunitas guru seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Dengan demikian. guru mendapat ide baru untuk dapat menerjemahkan ide0-ide materi dalam pelajaran.

Komisi Perlindungan anak Indonesia (KPAI) bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengusulkan kepada Kemendikbud untuk menerapkan kurikulum darurat di masa pandemi corona. Usulan tersebut sedang dikaji oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Balitbangbuk).

Sejak peluncuran Merdeka Belajar, Hamid Muhammad, PLt Dirjen PAUD dan Dikdasmen berharap para melaksanakan pembelajaran yang bervariasi. Hamid yakin para guru mampu memilih dan memilah kompetensi dasar yang bisa dilaksanakan selama masa pandemi.

Sebagai guru, tentunya kita dapat menyesuaikan kompetensi dasar dengan situasi pandemi covid-19. Pembelajaran daring bervariatif membutuhkan kreativitas para guru agar ppembelajaran dapat berlangsung lebih menyenangkan.