Danarti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
ARISAN

ARISAN

Pandemi covid-19 belum usai, bagai meluluh lantakkan sendi-sendi ekonomi masyarakat. Tak tanggung tanggung, bukan hanya masyarakat ekonomi kelaa bawah, tetapi juga merambah masyarakat ekonomi kelas menengah.

Sudah hampir dua bulan wabah ini menyerang, tetapi sepertinya belum ada tanda-tanda untuk berhenti. Bahkan beberapa hari terakhir banyak bersliweran berita tenaga kesehatan gugur dalam mengemban tugas. Hal inilah yang membuat masyarakat semakin mengalami kesulitan. Banyak kasus warga yang di rumahkandari perusahaan, ada yang dipekerjakan seminggu dua hari masuk saja, bahkan ada yang di PHK tanpa pesangon. Perekonomian warga sepertinya semakin morat marit. Bantuan dari pemerintah yang berupa bahan pokok tahap 1 ternyata belumlah mencukupi untuk warga yang terkena dampak covid-19 ini. Pendemi ini mungkin tidak terlalu berdampak pada warga yang sudah biasa kekurangan alias kurang mampu, karena mereka kesehariaannya memang pas pasan. Tetapi ternyata dampak pandemi ini begitu dasyat menerpa warga masyarakat kelas menengah. Betapa tidak, pemutusan hubungan keeja yang dilakukan oleh perusahaan secara tiba-tiba ternyata membuat mereka benar-benar tidak siap.

Pembagian sembako dari pemerintah menguak dan membuka mata saya untuk lebih banyak berbagi. Pemerintah membagikan sembako yang menurut saya masih kurang banyak, karena jumlah orang yang membutuhkan lebih banyak, justru memicu keributan diantara warga masyarakat. Banayak warga yang datang ke rumah, untuk menanyakan kriteria apa yang bisa mendapatkan bantuan sembako. Mereka mengadu sudah tidak bisa lagi makan 3 kali sehari, gara-gara PHK. Ada warga yang menceritakan kondisi ekonominya paska PHK. Kalaupun saya lihat sejenak dari rumahnya, sepeda motornya, dan pakaiannya, mereka tidak masuk dalam kriteria kekurangan. Akan tetapi setelah dia bercerita tentang pendapatannya selama ini, itulah yang menyebabkan mereka sama sekali tak bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ketika masih bekerja, gajinya cukup besar untuk bisa memenuhi kebutuhan nya, bahkan bisa menabung. Tetapi ternyata cara menabung mereka tidak mempertimbangkan akan adanya PHK. Mereka menabung dengan cara arisan. Anggota arisannya pun para karyawan dilingkungan tempat bekerja, besarnya iuran arisanpun tak tanggung tanggung, setengah dari gaji bulanan mereka. Akhirnya merekapun tak berpemikiran menyisihkan dalam bentuk tabungan yang bisa mereka ambil sewaktu-waktu. Mereka tak pernah berpikir akan ada pandemi seperti saat ini. Mereka tak pernah berpikir akan di PHK secara mendadak. Dan akhirnya ketika mereka membutuhkan uang cash, uang itu tidak biaa diambil karena dalam bentuk arisan. Yang lebih membuat sedih lagi adalah ketika para anggota arisan sudah tidak bisa mengiur karena merwka juga kena PHK. 

Dari kasus yang saya temui inilah yang membuka mata saya bahwa kehidupan itu tidak ada yang aman. Bahkan arisan yang selama ini kita anggap aman, ternyata juga tidak bisa kita harapkan. Padahal arisan itu adalah salah satu bentuk upaya untuk menabung, kalau kita mendapatkannya di akhir dan menjadi berhutang apabila kita mendapatkannya diawal. Bagaimana kalau arisan itu berbentuk kredit??? Hal itu akan menambah beban tagihan lagi karena bunganya akan berbunga lagi kalau kita tidak membayar angsuran.

Pandemi Covid -19 terbyata banyak memberikan pelajaran mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Kita tidak boleh rakus, kita tidak boleh egois, kita tidak boleh melanggar aturan-aturan yang sudah di ajarkan dalam agama kita. Kita harus semakin membuka hatinuntuk ikhlas berbagi. Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga kita biaa kembali kepada kehidupan normal lagi.  

     

    

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kembali kasih bunda...salam kenal saya dari Solo.

04 May
Balas

Pandemi Covid -19 ternyata banyak memberikan pelajaran mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.Ada hikmahbdi balik suatu kejadian. Sukses selalu

16 Oct
Balas

Terima kasih penambahan wawasan ttg apa yg harus dilakukan untk menghadapi situasi yg tidak diinginkan

03 May
Balas



search

New Post