Budaya merupakan pemikiran, akal budi, adat istiadat, yang sudah menjadi kebiasaan turun temurun sehingga sangat sulit untuk diubah atau dihilangkan. Sedangkan membaca adalah melihat, mmembaca, memahami apa yang ditulis baik diucapkan dengan keras maupun didalam hati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya baca adalah kebiasaan yang sukar untuk diubah untuk melihat, membaca, memahami, apa yang ditulis.

Membaca adalah salah satu langkah untuk mendapatkan informasi agar pengetahuan yang kita miliki dapat semakin luas. Membaca dapat dilakukan sendiri, maupun bersama-sama. Membaca juga dapat dilafalkan dengan nyaring ataupun dalam hati. Jika pembaca membaca keras, maka akan dapat menguntungkan orang lain, karena orang lain dapat mendapatkan informasi tanpa harus membacanya sendiri. Namun jika dibaca secara nyaring, maka hendaklah si pembaca melafalkan secara jelas dengan intonasi yang tepat pula.

Membaca adalah kegiatan yang sangat penting, karena membaca adalah solusi paling tepat dan mudah untuk memperoleh informasi dan akan lebih baik jika membaca dilakukan sejak dini. Namun, bagaimana menumbuhkan minat baca tersebut? Hal ini adalah tantangan bagi guru agar siswa menjadi tertarik untuk membaca. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan bahan ajar atau bahan bacaan yang bergambar dan penuh warna seperti komik pembelajaran Komik adalah salah satu bacaan yang sangat disenangi anak usia SD hal ini terlihat ketika siswa-siswa disekolah saya beristirahat, mereka asyik dengan jajanan disekolah seperti mainan dan salah satunya komik namun tidak berisikan pendidikan, buku komik yang dijual di gerobak adalah komik horor. Jadi, hal ini dapat dijadikan rambu dalam mengembangkan media ataupun alat penunjang yang mampu menumbuhkan minat.

Budaya membaca di kalangan anak-anak Indonesia sangatlah rendah, hal ini merupakan masalah serius yang harus diperhatikan karena kecintaan anak-anak Indonesia terhadap membaca adalah sama dengan kemajuan bagi Negara kita, dengan kata lain semakin tinggi minat membaca seseorang maka semakin meningkat pula kualitas dan wawasannya. Dalam proses belajar mengajarpun tak mungkin berhasil tanpa adanya “membaca”.