Waktu itu selesai sholat isya. Kakaknya ku datang dari banggai kepulauan. Untuk menginap di kos ku. Saat itu kakak ku capek setelah perjalanan jadi mereka beristirahat bersama anak dan suaminya. Aku pun ijin kakak ku untuk pergi sebentar kerumah teman ku.

Selang beberapa menit aku sudah sampai dirumah teman ku karena tidak terlalu jauh dari kos ku. Tiba - tiba dikejutkan dengan tanah yang bergoyang sangat kencang. Ketika itu aku baru mau parkir. Semua orang pada keluar rumah dan menangis. Sejenak berhenti tanah goyangnya. Kayaknya ada susulan karena motor ku bergerak sendiri terus. Akhirnya aku langsung putar balik ke kos untuk melihat kakak ku. sampai dikos kakak ku masih istirahat. Kakak ku tidak tau kalau terjadi gempa. Terdengar ribut diluar kakak ku pun keluar meninggalkan anaknya yang sedang tidur. Ketika goncangan terjadi kakak ku lupa membawa anaknya. Akhirnya masuk kembali kedalam untuk memgambil anaknya. Seketika itu langsung disahutnya anaknya kemudian lari keluar. Semua orang pada menangis. Di jalan banyak orang berkeliaran untuk mengungsi. Tiba - tiba ada yang bilang air laut surut. Bergegaslah kami semua memcari tempat mengungsi dengan kepanikan.

Mencari pengungsian ke sana kemari banyak orang yang mencari tempat yang lebih tinggi. Aku dan kakaku bingung kemana mau mencari tempat mengungsi untuk istrahat malam. Akhirnya kami mengungsi tidur diteras masjid agung. Karena masih takut terjadi susulan tidurlah di teras masjid. Saat tertidur terjadi goncangan lagi pada jam 2 malam. Semua pada keluar masjid. Setelah berhenti goncangan kembali tidur di teras masjid. Akhirnya kami pulang setelah selesai sholat subuh dan alhmdulullah tidak ada korban jiwa saat itu.

Banggai laut, 17 juli 2020