DARINAS,S.Pd.SD

Saya lahir di Sawahlunto 12 February 1972.Diangkat jadi PNS tahun 1999.Dinas di Madrasah ibtidaiyah negeri (MIN) muaro kalaban.Sekarang menjadi MIN ...

Selengkapnya
Navigasi Web
INDAHNYA TA'ARUF ( Part 3)

INDAHNYA TA'ARUF ( Part 3)

#Tantangan gurusiana hari ke 71#

Indahnya Ta'aruf (part 3).

Keluarga Shinta terkejut mendengar ceritaku.

"Ibu, apakah mungkin anak bu Hera mau sama Shinta?", bibi Shinta merasa ragu.

" Kami hanya keluarga sederhana bu, bu Hera itu orang mampu dan terpandang. Mereka keluarga sukses, Rama itu anak kuliahan, sedangkan Shinta hanya tamatan SMA".

" Bibi Shinta, jangan berkata begitu. Kalau Allah menghendaki tidak ada yang tidak mungkin",aku memberi semangat bibi.

" Sebenarnya anugerah terbesar bu kalau mereka mau menerimanya kami".

Besoknya tanpa setahu Shinta aku mengirimkan foto Shinta ke ibu Hera dan beliau langsung mengirimkan juga kepada Rama. Hari itu juga langsung ada tanggapan dari Rama. Rama minta dikirimi nomor HPnya Shinta.

Pagi ini sedang asyik bekerja, tiba - tiba Shinta memanggilku dan mendekatiku sambil memperlihatkan HPnya.

" Aku harus jawab apa bu?", wajah Shinta terlihat cemas.

"Ada apa Shinta?",aku memegang tangannya. Terasa dingin dan berkeringat.

"Bang Rama chating aku bu", Shinta memperlihatkan HPnya kepadaku.

"Aku jawab apa bu? Tolong aku bu, aku tidak pandai menjawabnya".

"Oooo itu masalahnya", aku tersenyum. Aku memang membaca chatingan Rama , untuk menghilangkan kecemasan nya aku mulai mengajarinya menjawab chatingan Rama. Setiap ada chatingan Rama sebelum membalas Shinta selalu bertanya dulu, dia takut salah menjawab. Ada hal yang paling kuingat di awal chatingan Rama.

"Shinta, abang memang belum pernah ketemu kamu. Tapi abang serius. Abang tidak ingin kita pacaran, kita lebih baik ta'aruf. Dalam Islam tidak dibolehkan pacaran, tapi dianjurkan untuk berta'aruf".

Sejak hari itu Shinta lama kelamaan sudah berani chatingan dengan Rama, tidak lagi minta pendapatku. Mereka berkomunikasi lewat chatingan. Sebulan sesudah itu Rama mengabari kalau dia akan pulang, langsung ta'aruf dengan keluarga Shinta. Memang benar, Rama pulang dan dengan ditemani adik perempuannya Rama berkunjung ke rumah Shinta.

Sepulang dari rumah Shinta Rama langsung berbicara dengan kedua orangtuanya. Aku dapat kabar dari bu Hera, Rama sudah mantap dengan Shinta. Hanya satu kali berta'ruf ke rumah Shinta, dia langsung positif menyatakan keinginannya untuk mempersunting Shinta. Alhamdulillah, aku mengucap syukur dan ikut merasakan kebahagiaan untuk Shinta. Shinta mendapatkan pasangan hidup yang mampu menopang kehidupan Shinta , seorang anak piatu tanpa mendapatkan kasih sayang ayah dan ibunya sejak kecil.

Rama kembali ke Surabaya untuk bekerja dan urusan pernikahannya di urus keluarga. Hanya satu kali bertemu dan Rama menyebutnya itu sebagai Ta'aruf dan memantapkan hatinya untuk menerima Shinta sebagai pendamping hidupnya.

Shinta mengabari ayahnya yang ada di Aceh. Kaget dan bahagia mendengar berita anaknya akan dinikahi keluarga terpandang, ayah Shinta berjanji akan pulang untuk menikahkan anaknya.

Beberapa bulan berikutnya Rama kembali pulang dari tempat kerjanya. Kali ini kepulangannya untuk meresmikan pernikahannya dengan Shinta.

Semoga menjadi keluarga yang Samawa buat Rama dan Shinta. Kalian membuktikan mencari pasangan hidup tidak mesti berpacaran dulu. Apalagi dalam ajaran Islam, justru berpacaran itu tidak dibolehkan karena akan mendekati zina. Silahkan kamu berta'aruf untuk menghindari berbuat dosa. Ternyata dengan berta'aruf hasilnya terasa indah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagaimana mereka, Buk? Sudah punya buah hati?

10 Apr
Balas

Hhh. Buk ir sudah tau tuuu

10 Apr

Semoga menjadi pelajaran untuk generai yang akan datang ya bu

09 Apr
Balas

Aamiin.trims bu santy

10 Apr

Salutt...jika masih banyak generasi now yg masih memegang teguh ta aruf ya bun

09 Apr
Balas

Betul sekali bu layla.trims sudah mampir bu layla

09 Apr



search

New Post