Puisi: Kau Harus Jadi Presiden
berjanjilah anakku atas nama kejujuran
harapan ini akan terus kaugenggam
erat tak terlepaskan meski angin yang membadai
membawa serta petir dengan ledakannya nan memekakkan
terus kita tanami sepetak ladang kita ya nak agar membuahkan
rupiah demi rupiah yang dengannya menggelora
semangatmu menghardik kemiskinan.
bapak dan emak rela tak mencicip kenikmatan duniawi
semata memastikan kau tak kehabisan sepeserpun
dalam perjalanan panjang menuju ke sana
kau nak
harus jadi presiden
berangkat dari keterbatasan yang menyerimpungmu
mesti kauhentak langkah lebih kuat seperti kerap kita lakukan
bukankah telah banyak bukti bahwa mimpi
boleh digapai siapa pun
jadi presiden
harus kau nak
sebab telah terasah kepekaan nuranimu oleh hantaman
persoalan sambung-menyambung
dan kau pantas bersyukur oleh karenanya otot-ototmu kian liat pejal
menyangga beban yang kelak pasti bertubi memberatimu
semoga dengan itu semua kau bisa lebih menghayati makna derita
lantaran kepahitan pernah kaurasakan
dan kau tanggap selalu menjawab tiap persoalan
harus nak
jadi presiden
kau anak segala cuaca
kesederhanaan pasti tak membuatmu enggan berbaju biasa
menyusur kekumuhan zaman untuk natap dari dekat
beribu potret kusam nestapa
kelak nak
adalah kau presiden itu
tentu sebelum negeri ini melenyap
oleh kehancuran yang mungkin diwariskan sang pendahulu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar