Darman D. Hoeri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rumah Cinta (7)

/7/

maaf mak, masih tak sesuatupun bisa menggantikan sapa lembutmu kala pagi tepuk-tepuk lelapku. namun senyummu selalu teduh cabik ketakberdayaanku hitung lelahmu.

“sarapan nak. nasi sisa kemarin telah emak hangatkan di tungku arang, emak bubuhi garam terasa gurih dicicipi. segeralah, sebelum kembali dingin.”

ya mak, aku gegas, nasi hangat itu teramat lezat bukan semata keriput jemarimu menyentuhnya penuh cinta.

lebih mak, terasa lebih dengan ketenanganmu untuk tak membuatku merasa dosa lantaran sejumput sisa beras memaksaku tak hendak khianati setiamu pada hidup.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post