Darman D. Hoeri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Rumah Cinta (9)

/9/

membuka pintu malam ini balur minyak perasan lelah pada garis-garis masa wajahmu membuatku tergelincir dalam ketakberdayaan mak.

beribu jam bujukan tetap saja kaujawab dengan senyuman, “ini duniaku nak, di mana aku benar-benar hidup dalam hidup, bukan mati dalam sangsi sebagaimana kaucemaskan setiap hari,” demikian ucapmu selalu menikam uluhati.

lain hari, “bukan kursi goyang nak. pun kopi panas berteman hangat goreng pisang dalam riuh gemerlap layar kaca kala pagi datang. atau empuk kasur wangi bantal laksana bayi-bayi tak paham panas mentari. biar saja kususuri malam masih segiras langkahmu, oleh sebab itu semualah hela napasku tersambung.”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post