Dartini

Pengawas SMP di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Berharap Kominfo Memperlanncar Pembelajaran Daring

Berharap Kominfo Memperlanncar Pembelajaran Daring

Pembelajaran yang terpaksa daring sudah berjalan seiring kebijakan belajar di rumah yang disusul kemudian dengan bekerja dari rumah. Tetapi kelancaran pembelajaran jarak jauh itu sangat terkendala dengan kondisi ketidaksiapan guru melaksanakan pembelajaran daring, ketidaksiapan siswa dan orang tuanya menyediakan perangkat yang diperlukan, dan ketiadaan jaringan internet dibeberapa wilayah tempat tinggal siswa. Guru dan siswa mula i bangkit menyadari keterbatasan mereka kemudian berbenah dengan belajar untuk meningkatkan kompetensi dalam penggunaan IT. Namun semangat itu nyaris terhenti ketika menghadapi kendala ketiga yaitu ketiadaan jaringan di beberapa tempat.

Saat sekolah diperintahkan untuk merumahkan siswa, guru harus memberikan tugas. Yang terlintas pertama adalah tugas manual mempelajari materi dari buku materi atau LKS kemudian mengerjakan soal soal latihan. Itu terjadi karena yang paling mungkin dari sisi penguasaan dan ketersediaan sarana. Kemudian komunikasi yang dibangun antara sekolah dan guru dengan siswa adalah melalui hp. Disini mulai terkendala sebagian siswa yang orang tuanya tidak memiliki hp. Hal ini diatasi dengan menggabungkan siswa yang tidak memiliki hp untuk belajar bersama dengan teman yang memiliki hp, atau berusaha pinjam ke saudara. Satu masalah teratasi, meskipun kalau jumlahnya besar tentu akan melanggar social distancing jika belajar kelompok.

Jika selama 2 minggu anak anak hanya ditugasi membaca materi dan mengerjakan latihan secara manual tentu sangat membosankan. Dan kalau itu terjadi kemungkinan mereka betah dirumah menjadi kecil. Maka diperlukan variasi. Mulailah tugas tugas diberikan untuk melakukan sesuatu (praktek) dan direkam video serta dikirim ke guru. Kecuali itu untuk memastikan anak belajar beberapa guru sudah meminta siswa memotret pekerjaannya dan dikirim ke guru untuk langsung dikoreksi dan diberi nilai serta masukan. Dua cara ini bisa berjalan dengan catatan sekolah mampu mengelola semua siswa baik yang memiliki hp maupun tidak.

Keadaan lebih baik ketika guru sudah melakukaan video converence untuk berinteraksi dengan siswa, memberikan kuis secara online, ataupun memanfaatkan portal pembelajaran. Beberapa sekolah sudah berinisiatif melakukan pelatihan pelatihan bagi guru untuk dapat melakukan semua itu. Guru dan siswa begitu bersemangat melakukan hal tersebut. Meskipun baru sebagian kecil guru yang melakukan. Tercatat dari 318 guru ada 44 guru yang sudah melakukan pembelajaran secara online ini.

Kendala dari sisi guru dan siswa sedikit demi sedikit teratasi, namun semuanya terhambat jika berhadapan dengan ketiadaaan jaringan di tempat tinggal guru maupun tempat tinggal siswa. Jangankan melakukan video conference atau memberikan kuis online yang dibatasi waktunya, untuk berkomunikasi lewat sms atau WA saja sulit. Bebrapa sekolah menghadapi hal tersebut. Tidak hanya siswa, guru yang bekerja dari rumahpun sebagian tidak dapat melakukannya karena kendala tersebut. Beberapa kegiatan pemantauan, pembinaan dengan video converence, pembimbingan secara daring yang dilakukan pengawas juga tidak sepenuhnya berjalan. Kepala sekolah dan atau guru yang posisi tempat tinggal maupun sekolahnya tidak bersinyal tidak akan bisa melakukan ini.

Untuk mengatasi hal tersebut dunia pendidikan tidak hanya membutuhkan portal-portal pembelajaran untuk pembelajaran online,yang lebih penting dari itu semua adalah tower tower penguat sinyal agar semua bisa berjalan. Kenyataan masih sangat banyak daerah di desa desa dan dilereng lereng gunung yang sama sekali tidak ada sinyal untuk berkomunikasi secara daring. Hal ini merupakan pekerjaan Kementerian Komunikasi dan Informasi, bukan ranah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karenanya harapan kami sandarkan kepada Kementerian Kominfo untuk dapat menggerakan para pengelola operator seluler atau yang lain untuk dapat memperbanyak jaringan jaringan penguat sinyal demi memperlancar jalannya pembelajaran daring. Tampaknya tidak cukup kepedulian kementerian Kominfo terhadap wabah Corona jika hanya menyediakan kanal informasi seperti yang disampaikan Menteri Kominfo Jhonny G. Plate di Jakarta Kamis 19 Maret 2020 (https://www.kominfo.go.id/content/detail/25209/kominfo-dukung-kanal-informasi-untuk-bnpb-dan-kemenkes/0/berita_satker). Jangan sampai wabah corona ini juga mengakibatkan kehancuran bangsa di masa depan karena tidak berjalannya proses pendidikan.

Purbalingga, 25 Maret 2020

Penulis adalah Pengawas SMP di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju, Ibu Pengawas. Merdeka belajar dan belajar merdeka

25 Mar
Balas

Merdeka banget

25 Mar

Begitu rumitnya Ketika harapan, realita dan angan -angan yang tidak berjalan beriringan

25 Mar
Balas

Betul, intinya kerjasama semua pihakah yang dapat mewujudkannya

25 Mar



search

New Post