Dartini

Pengawas SMP di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web

Hari Bela Negara

Hari ini adalah hari ulang tahun Bela Negara yang ke-69. Sebagian ASN di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dan seluruh kader Bela Negara mengikuti upacara untuk memperingatinya di Alun Alun Purbalingga sejak pukul 08.00. Aku bersama dengan 3 orang teman pengawas SMP juga mengikutinya. Ketika kami datang, para peserta sedang memasuki area upacara di alun-alun. Petugas terdengar membariskan peserta sambil terus mengumumkan urutan barisan. Kami bergabung dengan barisan ASN yang terlihat masih pendek.

Ketika kemarin aku membaca pesan WA yang berisi perintah agar hari ini agar ASN di Lingkungan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga untuk mengikuti upacara Bela Negara di alun-alun, saat itu aku sedang bersama tenan teman sekolahku dulu yang semuanya dari Kabupaten Banyumas. Ketika kuceritakan tugasku besok pagi (hari ini) mereka terheran-heran, katanya baru pernah mendengar ada hari Bela Negara, di Banyumas tidak ada Hari Bela Negara. Sementara bagiku juga baru kali kedua aku mengikuti upacara Hari Bela Negara, ya tahun ini dan tahun lalu. Ini kan peringatan nasional, kenapa tidak semua warga negara tahu, atau setidaknya ASN sebagai penyelenggara negara. Padahal keputusan menjadikan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara diputuskan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono melalui Keppres Nomor 28 Tahun 2006. Mengherankan !

Ternyata Hari bela Negara ditetapkan setiap tanggal19 Desember untuk memperingati peristiwa ketika Belanda melakukan agresi Militernya yang kedua pada tanggal 19 Desember 1948. Ketika itu Belanda menyerang dan menguasai Yogyakarta yang saat itu merupakan ibukota Negara Republik Indonesia. Belanda juga menangkap Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri serta memenjarakannya. Setelah melakukan hal tersebut Belanda juga mengumumkan kepada dunia bahwa Negara Indonesia sudah tidak ada lagi. Tetapi sejarah telah membuktikan Negara Republik Indonesia tetap ada karena sesaat sebelum ditangkap Belanda Presiden Soekarno berhasil mengrimkan telegram kepada Mr Safrudin prawira negara untuk mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Bukit Tinggi Sumatera Barat. Selanjutnya perjuangan menegakkan kedaulatan negara dilakukan oleh segenap warga negara Indonesia ketika itu. Sambil berjuang secara diplomasi melalui PBB, seuruh masyarakat juga berjuang secara fisik melalui gerilya melawan Belanda. Peristiwa itulah yang kemudian melatarbelakangi adanya Hari Bela Negara. Makanya tahun ini sudah merupakan Hari Bela Negara ke 69.

Mendengar ikrar bela Negara yang dibacakan salah satu kader Bela Negara, rasanya ini ikrar yang sangat berat. Ini bunyi lengkapnya :

Kami Warga Negara Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa demi kelangsungan hidup NKRI, berjanji untuk selalu bersikap dan berperilaku:

1. Mencintai tanah air

2. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara

3. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara

4. Rela berkorban bagi bangsa dan negara

5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Nah kalau semua warga masyarakat sekarang memiliki sikap seperti ini kan sangat hebat. Tapi ternyata ikrar Bela Negara ini sangat tidak terkenal. Jauh lebih terkenal Ikrar Sumpah Pemuda.

Tentang kader Bela Negara, Purbalingga tahun kemarin saja sudah mendidik 500 pemuda pemudi untuk menjadi Kader Bela Negara. Aku tidak menyaksikan pendidikannya, tapi melihat penampilannya merekatampaknya sudah siap membela negara ini jika sewaktu waktu ada yang mengancam kedaulatan RI. Aku juga dulu menjalani pendidikan pra jabatan yang separuhnya adalah pendidikan Bela Negara. Jadi diklatku itu berlangsung 30 hari, yang 15 hari adalah Pendidikan Bela Negara yang dilangsungkan di Rindam IV Diponegoro di Magelang. Ketika itu aku dan semua peserta harus tinggal di dalam asrama (lebih tepatnya barak) tentara. Merasakan satu ruang besar (sejenis aula) yang bisa diisi dengan banyak bed tempat tidur kecil (untuk satu orang) yang berbaris dua dua. Sehingga satu ruang bisa berisi sekitar 40 orang. Akupun mandi di kamarmandi yang baknya panjang banget lalu dipetak petak menjadi banyak ruang. Separuh materi adalah kegiatan fisik. Ada pengalaman menarik yang kuingat tentang peristiwa 20 tahun lalu itu. Aku kan jarang sekali berolah raga, jadi fisikku lemah. Di hari pertama menjalani serangkaian upacara. Pertama gladi dulu sampai cukup lama, lalu upacara pembukaan pra jabatan, lalu disambung lagi dengan upacara mengawali kegatanpendidikan Bela Negara. Di upacara ketiga itu aku pingsan. Makanya aku dilarikan ke pinggir lapangan lalu ke ruang kesehatan. Pada saat tembakan meriam diperdengarkan pertama kali, aku masih mendengar tapi sudah diamankan, sementara yang lain sudah harus belajar tiarap. Saat teman teman harus berjalan ke gunung Tidar yang jaraknya sekitar 5 km dilanjutkan dengan ritual disemprot air biar dingin, aku sedang tiduran di kasur empuk di ruang kesehatan. Anehnya setelah menjalani benyak kegiatan fisik, di hari ke 13 aku sanggup berjalan 18 km. Yang lebih lucu lagi, setiap selesai kegiatan fisik aku sanggup menghabiskan jatah makanku yang seperti jatah makan tentara di asrama itu. Beberapa teman semakin hari semakin kurang sehat, aku malah semakin sehat. 15 hari tinggal diasrama tentara berat badanku naik 2 kg dan kulitku menjadi gelap.

Di upacara Bela Negara hari ini, Bapak Bupati sebagai inspektur upacara membacakan amanat Presiden Joko Widodo. Dalam sambutan resmi kenegaraan itu disampaikan ancaman negara saat ini bukanlah ancaman yang bersifat konfrontasi. Akan tetapi ancaman pada masa sekarang lebih kepada infiltrasi halus yang merusak ideologi melalui internet yang bisa merusak pemahaman generasi muda. Membela negara pada masa sekarang, berarti harus menjadi garda terdepan membangun negara. Pengentasan kemiskinan, budaya korupsi dan pungli yang harus diberantas adalah wujud bela negara pada masa sekarang. Sambutan tersebut juga mengapreasi para guru, bidan serta tenaga kesehatan di pelosok negeri dan di daerah terluar yang telah mendarmabaktian hidupnya untuk kehidupan sosial. (http://beritadaerah.co.id/2017/12/19/tiga-ledakan-bergemuruh-di-upacara-hari-bela-negara/ )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul ini buu perlu disosialisasikan

20 Dec
Balas

Betul ini buu perlu disosialisasikan

20 Dec
Balas

Betul ini buu perlu disosialisasikan

20 Dec
Balas

Wah baru tahu jg ada hr bela negara. Nyambung dg ltr blkang bu dartini dr bidang sosial

20 Dec
Balas

Membela negara dengan karya nyata. Siap laksanakan.

19 Dec
Balas

terimakasih terimakasih terimakasih

20 Dec
Balas

Bagus dan bermanfaat Bu tulisannya...menambah wawasan dan semangat...ternyata memang banyak yang belum tau.

20 Dec
Balas

Terimakasih...baru tahu loh bu...ternyata sudah 2x diperingati

20 Dec
Balas

Terima kasih ibu memahamkan kita tentang bela negara.

19 Dec
Balas

oke

20 Dec

terima kasih ibu, telah mengangkat tulisan bela negars . setuju bila ikrar bela negara di sosialisasikan,

19 Dec
Balas

Yuuk

19 Dec

Internet jika digunakan untuk hal-hal yang positif dapat menjadi sarana pembelajaran yang tepat.

19 Dec
Balas

Tentu, yg ini mengingatkan bhw bhy jg dtg melalui internet

19 Dec



search

New Post