Dartini

Pengawas SMP di Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web

Ibuku Mengubah Hidupku

Aku tidak ingin bercerita bagaimana doa seorang ibuku sangat makbul. Meskipun itu benar terjadi padaku. Ketika dulu ibuku tetap ingin aku menjadi PNS yang katanya “ayem”, aku sebetulnya tidak mengharuskan diriku menjadi PNS, apalagi kalau harus berkompromi dengan budaya KKN jaman Orde Baru, nggak dulu deh. Kukatakan kepada ibuku, bahwa hiup tidak harus menjadi PNS. Tapi kekuatan doa ibuku membuat Alloh memberikan jalan untukku menjadi PNS tanpa KKN. Demikian pula ketika beberapa kali aku memiliki hubungan khusus dengan pria-pria dr daerah lain, ibuku berdoa agar aku menikah dengan orang yang berasal dari daerah sendiri yang dekat, agar bisa merawat ibuku. Dan benar adanya semua rintisan hubungan khusus itu kandas, aku menikah dengan pria dari desa sebelah sesuaidengan doa ibuku. Benar-benar doa ibu ! Tapi itu hal biasa yang banyak orang mengalaminya.

Saat ini usia ibuku sudah 85 tahun. Tentu ini usia yang sangat tua. Tapi di usia tua inilah beliau mampu mengubah hidupku. Bukan dengan nasehat nasehat yang panjang kali lebar. Bukan pula dengan paksaan dan ancaman. Buan juga adengan dialog dan himbauan. Bukan-bukan itu ! Sejak usia 60an, ibuku sudah merasakan sakit di kakinya, yang pegel-pegelah, kesemutenlah, bahkan pernah tidak bisa ditekuk, kami sudah berusaha membawanya berobat kemana-mana tapi belum sembuh. Hanya kadang terasa ringan kadang semakin sakit. Begitu juga dengan penglihatannya yang semakin berkurang. Beberapa tahun belakangan ini penglihatannya kabur dan tidak bisa lagi membaca buku maupun tadarus Al Qur’an. Suatu ketika dalam sebuah pengobatan beliau dicek keadaan darahnya, ternyata asam urat dan kolesterolnya sangat tinggi, sebelumnya juga diketahui kalau kekentalan darahnya lebih kental dibanding rata-rata yang normal. Oleh karena itu banyak makanan beliau hindari. Sayuran hijau yanag menjadi kegemarnnya pun dihindari karena mengaaandung prin yang tinggi dan menyebabkan asam urat. Gorengan kesukaannya juga dihentikan konsumsinya karena kolesterol. Akibatnya beliauhanya makan dengan tempe dan tahu yang dikukus. Beberapa waktu menjalani itu, kondisinya semakin lemah. Beeliau tidak lagi mampu berjalan ke masjid. Selama ini memang tanda-tanda beliau kurang sehat ya tidak ke masjid itu. Itu yang diresahkannya, beliau tidak bisa sholat berjamaah lagi. Sekarang HBnya sudah normal dan aktif berjamaah lagi.

Sementara itu aku menjalani hidup yang biasa saja. Tingkat keberagamaanku juga biasa saja. Sholat lima waktu biasa kujalani, tanpa rawatib, sholat tahajud kadang kujalani tanpa rutin. Puasa hanya yang wajib dengan tambahan sedikit sunnah tanpa rutin, bahkan kadang lama sekali aku tidak puasa. Idealismeku dulu membuat aku jarang sholat berjamaah di masjid dekat rumahku karena aku memilih imam yang bacaannya bagus/tartil. Sebetulnya sudah beberapa momen yang dikirim oleh Alloh yang seharusnya membuatku baik. Dulu kakak iparku meninggal di usia 43 tahun karena kecelakaan, kesenggol truk, ini membuat kami cepat-cepat mendaftar haji karena kami sangat menyadari bahwa sewaktu-waktu maut bisa datang kapan saja. Jadi kenapa haji harus nunggu tua? Pulang dari haji, suamiku semakin alim, tapi aku hanya sedikit meningkat, paling tingkahku lebih terkendali. Yang lain biasa saja.

Kondisi ibuku telah mengubah hidupku. Yang rutin dijalani ibuku kakinya yang sakit dan sekarang penglihatannya kabur. Dalam keadaan sakit kakinya yang menahun, ibuku terus berusaha untuk sholat berjamaah di masjid. Kalau ku harus menceritakan keadaan ibuku pada kakak kakakku yang diluar kota, maka tandanya ibuku cukup sehat ya jika ke masjid atau ke kebun. Selalu begitu, asal punya tenaga dan tidak pusing ibuku selalu sholat lima waktu secara berjamaah di masjid depan rumahku, tak peduli kakinya yang sakit. Aku jadi tersinggung, kenapa aku yang masih bertenaga dan tidak sakit tidak melakukannya ? Aku jadi membayangkan suatu saat entah kapan aku mungkin juga akan seperti beliau, penglihatan yang semakin kabur, sekarang saja di usiaku ke 49 aku sudah harus dibantu kacamata baca. Jadi kenapa aku tidak tadarus rutin dan banyak ? Mumpung aku masih melihat jelas. Lebih tersinggung lagi dalam keadaan yang tidak bisa baca beliau meminta aku atau tetanggaku yang ikut jamaah maghrib dan tidak pulang sampai waktu Isya untuk membantunya menghapal surat-surat dalam Al Qur’an. Dulu beliau hanya hafal surat surat pendek dalam juz Amma dan Surat Yasin. Sekarang beliau meminta dipandu menghafal Surat Al Waqi’ah. Kami diminta membaca secara keras satu atau dua ayat, beliau menirukan berulang ulang, sampai tuntas Surat Al Waqi’ah sudah beliau hafal. Berlanjut kemudian Surat Ar Rahman, sudah sampai ayat ke 40 an. Masya Alloh, aku sangat terharu dengan semangatnya. Kalau hanya perintah untuk sholat berjamaah dan banyak membaca Al Qur’an itu sudah lama kuketahui, tapi semangat itu yang membawaku bersemangat untuk terus berjamaah dan bertadarus, semoga bisa istiqomah.

Di hari ibu tahun ini, aku sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Alloh atas segala karuniaNya. Terutama karena Alloh telah memberi umur panjang pada ibuku. Semoga umur panjang ibuku adalah karunia dari Alloh untukku, untuk aku bisa berbakti lebih banyak lagi pada ibuku. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kekayaan takternilai adalah memiliki orang tua yang masih hidup,,,

22 Dec
Balas

Iya bu, alhamdulilah

22 Dec

Ibu yg hebat

22 Dec
Balas

Iya bu, alhamdulillah

22 Dec

Ibu adalah pelita dalam gulita. Penerang dalam temaram.

22 Dec
Balas

Ibu sangat berbahagia.SubkhanAllah... Allah berikan anugerah luar biasa, smg ibunda selalu istiqomah dlm ketaatan yg hakiki.

22 Dec
Balas

Aamiin, terimakasih

22 Dec

betapa bahagianya kita yang madih memiliki orang tua. setiap kita akan menghadapi rencana, pada mereka kita selalu minta doa restu. dan restu beliau beliau lah yang telah mengantarkan kita pada tujuan kita. Semoga Allaah senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan dan barokah di usianya kini.....aamiin...

22 Dec
Balas

Aamiin

22 Dec

Ibunda Ibu Pengawas Luar Biasa. Doa Beliau diijabah oleh Allah SWT sehingga Ibu Pengawas menikah dengan Pria asal daerah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan keberkahan untuk Ibunda Ibu Pengawas.

22 Dec
Balas

Aamiin

22 Dec

Ibunda Ibu Pengawas Luar Biasa. Doa Beliau diijabah oleh Allah SWT sehingga Ibu Pengawas menikah dengan Pria asal daerah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan keberkahan untuk Ibunda Ibu Pengawas.

24 Dec
Balas

Aamiin

28 Dec



search

New Post