Dasirah,S.Pd.SD

Penulis lahir, dan menua di kota rembang , dr 2005 mengabdikan diri di SDN Ngroto, mulai 11 September 2020 Alih tugas ke SD Pancur.. Niat mengamalka...

Selengkapnya
Navigasi Web
TEHNIK JITU, NASKAH MENEMBUS PENERBIT DARI EDI S MULYANTA

TEHNIK JITU, NASKAH MENEMBUS PENERBIT DARI EDI S MULYANTA

MERAIH ASA MELALUI WAG BELAJAR MENULIS GELOMBANG 16

Nara Sumber : Edi S Mulyanta

Moderator : Ibu Aam Nurhasanah,S.Pd.

Resum 14 : Dasirah,S.Pd.SD.

TEHNIK JITU, NASKAH MENEMBUS PENERBIT DARI EDI S MULYANTA

Di penghujung tahun 2020, suara rintikan air hujan sudah sering kudengar, tetesanya membasahi bumi. Udara dingin malam inipun leluasa meraba kulit tipisku menembus tulang belulangku. Malam ini tepat pukul 19.00 WIB, Rabu 4 November 2020 ada jadwal perkulian yang ke 14. Ada yang beda di malam ini, Ibu Aam Nurhasanah meminjam kunci gembok Om Jay, supaya perkulihan di WAG Belajar menulis gelombang 16 berjalan dengan lancar. Oh ternyata Bapak Wijaya Kusuma harus istirahat karena sakit lambung yang beliau derita kambuh. Semoga cepat sembuh Om Jay, Engkau adalah pahlawan kami, Bapak Inspirator, Bapak blogger, Bapak Pemersatu guru-guru Seantero nusantara.

Malam ini Om Jay menghadirkan narasumber Bapak Edi S Mulyanta, Beliau adalah manager operasional penerbit Andi. 20 tahun sudah malang melintang dalam mengelola penerbitan. Tugas beliau adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resum tema apa yang sedang menarik, kemudian kita petakan pesaingdan target menulis yang menjadi sasaran. Setelah resum tema langkah selanjutnya mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang kita pelajari.

Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis. Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya. Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan.

Komonikasi yang baik antara penulis dan penerbit. Inilah pentingnya komunikasi yang harus dijalankan antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya. Penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

Mengenal organisasi- organisasi penerbit buku. Penerbit tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional. IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi. Segementasi anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Karena anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit.

Ciri-ciri penerbit mayor dan minor. Ciri kedua penerbit itu semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut. Kita sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit. Apabila kita mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga bapak ibu bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.

Proposal penawaran ke penerbit buku. Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan kita adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat kita kirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran kita. Isi Proposal ini adalah meliputi:

1. Judul Utama Buku Bapak

2. Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan bapak ibu sekalian.

3. Outline lengkap naskah kita, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4. Target pasar sasaran tulisan kita, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

5. Tulislah Curiicullum Vitae kita sebagai penulis dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran bapak ibu di bidang apa, atau menonjol di bdang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.( bisa kirim ke [email protected])

Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika kita menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini yang akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian kita. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang kita gunakan, serta gaya penyampaiannya. Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif. Buku yang lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif.

Setelah kita kirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Rata-rata penerbit memperlakukan Proposal Penerbitan buku bapak ibu sudah selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga akan melalui beberapa reviu, dari proposal yang bapak ibu tawarkan. Di dalam Undang-undang perbukuan, tahap ini talah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstandarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

Tahap yang penting selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar bapak ibu melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor kami yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan. Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang kita tentukan, naskah akan dikembalikan untuk dimohonkan dilakukan revisi.Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Sebaiknya bapak ibu sekalian jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Langkah akhir yang tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsis buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai dengan detail materi. Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.

Kesimpulan dari paparan bapak Edi S Mulyanta seorang direktur penerbit Mayor ANDI Yogyakarta narasumber belajar menulis malam ini adalah Banyak penulis menganggap dirinya masih pemula, untuk itu belajarlah dari Andrea Hirata awalnya naskahnya ditolak oleh penerbit Mayor ataupun Minor, namun dengan kegigihanya akhirnya bukunya (Laskar Pelangi) bisa mengukir sejarah, terbitanya melampaui rekor. Dan biasanya juga buku best seller di Indonesia terjadi karena blessing bukan design. Jadi kesempatan nselalu terbuka bagi semua penulis. Penerbit memerlukan informasi yang lengkaptentang materi yang akan di tawarkan, sehingga berikan penjelasan yang di butuhkan penerbit untuk menyakinkan materi naska penulis layak untuk di baca dan di kosumsi pembaca. Tanpa clue Petujuk yang memadahi dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun ulasannya.. Sangat manfaat. Salam kenal bun

13 Nov
Balas



search

New Post