Banjir Bandang Menghadang Rumahku
Selasa 31 Desember 2019 adalah hari yang tak pernah bisa aku lupakan. Sore itu langit terasa mendung cuaca sepertinya sedang tak bersahabat, Aku tak merasakan sesuatu hal yang aneh akan terjadi. Tampak seperti hari biasa dan semuanya berjalan dengan normal. Senja telah menyapa siangku dengan begitu cepatnya, hingga aku bergegas pergi untuk menidurkan putra bungsuku yang masih kecil. Sudah menjadi kebiasaanku untuk menidurkan si kecil di sore hari, mungkin kira-kira sekitar pukul empat sore. Namun baru saja akan menidurkan putraku tiba-tiba terdengar suara bergemuruh seperti air, aku tak menyadari kalau air tersebut sudah ada di dalam rumah.
Ketika aku bangun dan melihat keluar kamar, air sudah ada sebatas kaki dan begitu cepat meluap hingga sebatas dada orang dewasa,aku melihat semua peralatan yang ada di dalam rumah mulai mengambang, dari kursi hingga barang-barang lainnya. Kebingunganpun mulai terjadi. Aku melihat putri sulungku berteriak ketakutan, panik yang dirasakannya membuat jantung berdegup dengan kencang. Aku tak tahu apa yang harus dilakukan, sedangkan suamiku sedang tidak ada dirumah. Aku mencoba menenangkan putriku yang mulai gelisah, Di depan rumah tampak terlihat seorang tetangga yang memanggil namaku dengan seruan supaya cepat meninggalkan rumah, tapi aku tak mau, karena aku pikir masih bisa menyelmatkan diri di lantai dua rumahku.
Melihat derasnya air yang begitu cepat menghadang rumah tentu saja aku harus melakukan sesuatu. Sepi mencekam mulai memengaruhi keadaanku hingga akhirmya kuputuskan untuk segera meninggalkan rumah apapun yang akan terjadi. Aku tak mau terjebak di dalam rumah dan terpaku saja. Kulangkahkan kaki ini dengan mengajak putri dan putraku untuk segera beranjak pergi menuju atap rumah, kegelisahan mulai menghantui apakah kami bisa melakukannya, sedangkan kaki mungil putriku harus menapaki tembok dan berjalan di atas dengan ketinggian yang cukup tinggi.
Kami berjalan satu persatu sedangkan putraku digendong oleh seorang Bapak yang menyelamatkan kami dan putriku berjalan perlahan dengan sesekali memanggil namaku. Entah berapa lama aku melangkah dan berapa jauh aku berjalan yang aku pikirkan hanya segera bisa keluar dari kepungan banjir.
Aku tak kuasa menahan rasa yang berkecamuk di dalam dada, Pandanganku tak berhenti melihat derasnya arus banjir yang diluapkan dari sungai yang ada di dekat rumahku, tak satupun benda berharga yang bisa kuselamatkan semuanya basah terkena hempasan banjir.
Tibalah kami dipenghujung jalan, tampak segerombolan orang membantu kami dan memberikan pertolongan dengan cepat dan sigap. Kami diamankan disalah satu rumah warga yang tidak terkena banjir. Hari itu menjadi hari yang bersejarah bagi keluarga kami. Semoga dikemudian hari tidak terjadi lagi banjir yang menakutkan seperti sekarang ini.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya Allah... semoga Allah mengganti semua kerusakan dengan yang lebih baik.
Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Ya Allah, yang sabar ya, Bu Dati
sampai segitun parahnya banjir tahun ini. ngeri..
Sabar ya bund...Allah menguji umatnya sesuai dg batas kemampuanya....dan Allah memberi ujian sekaligus dg jalan pemecahannya.... Semangat bund...
Sabar ya Bun. Turut prihatin. Keep spirit n keep smile.
Sabar ya bunda. Sesuatu itu terjadil karena takdir Nya. Sehingga kita bisa mengambil hikmahnya di balik musibah ini. Kuatkan hatimu. bunda
Di sebalik musibah selalu ada bungabunga hikmah yang bisa dipetik. Selalu ada kejut yang membuat takjub berdetak