Setiap insan memiliki karakter yang berbeda, namun ketika menemukan seseorang dengan visi yang sama tentu akan merasakan kecocokan, begitu pula hati pasti akan bekerja dengan tenang, tanpa ada gundah sedikitpun. Tak ada keraguan dalam setiap langkah, sebuah karya akan terus mengalir dari tangan dingin dan hati yang tulus tanpa memikirkan apapun.

Belajar dengan penuh kedisiplinan tentu saja memerlukan ruang yang sangat luas agar pemahaman dapat dimengerti dengan mudah. Hari ini pembelajaran alampun terseleksi dengan tanpa ragu dan menyisakan seraut wajah nan gelisah.

Ketika ujian berlangsung, seraut wajah bimbang karena ego hati tak mau mengalah, apa sebabnya? Sebuah tanya yang menjadi pemikiran besar, sapaku pada muridku dengan pertanyaan lirih, “Nak apa yang kau pikirkan sepertinya sejak dari tadi ibu perhatikan kamu terlihat gelisah?” dengan sedikit agak gugup muridku menjawab dengan nada sedih. “Maaf bu, semalam saya menunggu ibu di rumah sakit, karena kondisi badannya tidak stabil”. jawabnya dengan sedih. “Sudahlah Nak, apapun yang sedang terjadi dengan ibumu, kamu harus rela menerima ujian ini, mungkin untuk saat ini ujian sedang berlangsung dari sang pemilik alam, namun yakinlah dibalik ujian itu pasti ada hikmahnya”. “Selesaikanlah tugasmu demi masa depanmu, hari ini terakhir pelaksanaan ujian, kamu harus kuat dan yakin, Allah bersama kita”. “Tetaplah berupaya sebaik mungkin dalam menghadapi masalah, apapun itu semuanya sudah tertulis”. “Yakinlah Nak, selesaikan ujian ini dengan sebaik mungkin”. Sambil melempar senyuman, muridku tampak merasa tenang.

Sebuah pembelajaran yang harus diambil sisi positifnya, tatkala seseorang sedang membutuhkan sandaran, maka disaat itulah kita harus siap berbagi. Mencoba tenang dan meyakinkan akan hal yang terjadi menjadikan kita lebih dewasa dalam menyikapi sebuah permasalahan. Jangan pernah ragu untuk menebar kebaikan, sekecil apapun kebaikan itu hanya Allah yang bisa membalasnya.