Dati Dahliana, M.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kenali Bell's Palsy Lebih Dini

Bagian terdepan dari kepala manusia adalah wajah. Sejatinya wajah merupakan tampilan pertama yang harus diperhatikan bagi setiap insan, tak luput perawatan wajah menjadi salah satu ciri agar wajah tersebut tampak indah dipandang mata. Namun apa jadinya jika wajah yang tadinya dapat bergerak dengan baik, tiba-tiba saja mengalami perubahan secara mendadak. Sebagian dari wajah tampak tak berfungsi dengan normal. Area wajah yang mati rasa memicu saraf wajah sebagai penyebab utamanya.

Keindahan wajah tampak memudar seketika. Wajah yang dulu terlihat tampak baik dan indah kini tak sedap dipandang mata, ada bagian wajah yang tidak simetris, atau bagian mulut yang tiba-tiba turun kebawah dan ada juga mata yang tidak bisa berkedip. Gejala seperti itulah yang dinamakan Bell’s Palsy. Bells Palsy ini hanya terjadi pada area sebagian wajah, bisa terdapat di bagian kiri atau kanan saja. Bell’s Palsy bisa terjadi pada siapapun tanpa terkecuali seorang anakpun bisa terkena penyakit tersebut.

Bell's palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi otot di wajah yang yang bersifat sementara. Kondisi ini menyebabkan salah satu sisi dari wajah akan terlihat “melorot”. Saraf yang rusak pada bagian wajah akan berdampak kepada indera perasa dan cara tubuh menghasilkan air mata dan ludah.

Kelumpuhan pada syaraf muka ini diakibatkan adanya peradangan karena terinfeksi oleh virus. Syaraf ke tujuh yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada wajah yang letaknya dekat dengan telinga. Dan syaraf ke tujuh ini juga mempersarati kelenjar mata dan kelenjar di air liur. Serta syaraf telinga.

Ciri-ciri terkena Bell’s Palsy

Setiap orang pasti akan berbeda ketika terkena Bell’s Palsy

1. Mata tak bisa berkedip dengan baik

2. Ketika kumur-kumur air akan keluar dengan sendirinya

3. Alis asimetris

4. Mulut tak bisa digerakan pada sebagian wajah

5. Telinga bagian belakang terasa nyeri

6. Kemampuan indera perasa menurun

7. Kesulitan berbicara

8. Otot wajah berkedut.

Apa yang harus dilakukan jika kita terkena Bell’s Palsy?

1. Datangi Dokter ahli syaraf.

2. Fisio terapi

3. Massage

4. Hindari stress

5. Hindari ac/angin secara langsung

6. Datangi Dokter Rehabilitasi Medis

7. Home program

80 % Bells Palsy ini dapat sembuh dengan benar, ada yang hanya dengan hitungan beberapa minggu atau sampai berbulan-bulan, asalkan dengan pengobatan yang betul ditambah fisio terapi. Bell’s Palsy dapat berulang, maka jaga kondisi tubuh agar selalu hidup sehat.

Ini berdasarkan pengalaman putri saya yang terkena Bell’s Palsy, kemungkinan kejadian setiap orang akan berbeda.

https://www.docdoc.com/id/info/body/face.

https://www.alodokter.com/bells-palsy

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebat! Informatif Neng! Makasih!

25 Mar
Balas

Sami-sami teh, semoga bermanfaat.

25 Mar



search

New Post