Dede Erlina

Aku, saat ini mengabdikan diri sebagai guru IPA di SMP 3 kota Solok Sumatera barat sudah 15 tahun lamanya. Aku ikut tes PNS tahun 2004 beberapa bulan set...

Selengkapnya
Navigasi Web

Apa untungnya sih ?????

Pernah berdiskusi dengan seseorang tapi yang ada malah bukan diskusi, tapi terasa seperti disudutkan ??????

Pernah berdebat dengan seseorang yang selalu menggunakan bahasa-bahasa sindiran yang halus tapi bermakna tajam ?????

Bagaimana rasanya??? Sakit nggak sih ????

Memang, setiap kita pasti punya kecenderungan untuk membenarkan argumen pribadi, dan sering tanpa disadari selalu menganggap orang lain tidak paham dengan apa yang kita maksudkan, pendapat orang lain selalu salah, orang lain terlihat bodoh di mata kita.

Seharusnya, semakin dewasa seseorang, semakin berilmu seseorang , semakin bisa lah mereka menghargai pendapat orang lain. Walaupun mungkin pendapat orang lain tersebut memang salah, tidak seharusnya kita "mencimeeh" orang tersebut. Yang ada nantinya malah terjadi salah paham dan bisa saja berujung pertengkaran karena lawan bicara kita tersebut mungkin tersinggung dengan sindiran pedas kita. Alang baiknya ketika ada perbedaan pendapat, atau lawan bicara salah menangkap apa yang kita maksudkan, kita dengan bijaksana berusaha meluruskan atau berusaha menjelaskan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami. Apalagi kalau lawan bicara kita tersebut keilmuan nya jauh di bawah kita, tentu kita sebagai orang yang memiliki kemampuan lebihlah yang harus berusaha menyesuaikan diri dengan kekurangan lawan bicara kita.

Selanjutnya, hal lain yang sering menjadi perdebatan dalam sebuah diskusi atau pembicaraan adalah kita sering menjadikan sentimen pribadi sebagai patokan dalam menilai suatu pernyataan atau pendapat lawan bicara kita. Misalnya kita dengan seseorang sedang membahas suatu kejadian atau sebuah profesi yang mungkin pernah memberikan kesan buruk bagi lawan bicara kita, maka sangat mungkin kesan buruk ini akan mempengaruhi penilaian atau pendapat pribadi seseorang. Padahal belum tentu semua kejadian atau profesi tersebut sama dengan apa yang pernah kita alami.

Belajarlah untuk menggunakan bahasa yang bagus saat terjadi perbedaan pendapat, berhentilah menggunakan bahasa sindiran, karena yakinlah tidak akan membuat persepsi lawan bicara akan sama dengan kita, yang ada malahan mereka akan menjadi kesal, sedih, atau bisa jadi membuat mereka minder, tidak percaya diri lagi untuk menyatakan pendapatnya tidak hanya dengan kita, mungkin juga dengan siapapun, karena merasa trauma dengan cara kita menyikapi "kebodohan" mereka. Sementara kita justru merasa puas dan menang ketika lawan bicara kita merasa tersudut dengan segala ucapan kita yang mungkin mereka salah memahami.

Sangat susah memang untuk merubah karakter atau kebiasaan seseorang. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk merubah diri dan berdamai dengan keadaan. Tapi tidak ada salahnya untuk belajar berubah kan ??? Mau sampai kapan kita selalu memandang rendah pendapat orang lain? Sampai satu persatu orang menjauh dan memilih untuk menghindar untuk berurusan dengan kita ?????? Dan ketika kita tetap merasa tidak bersalah saat semua orang memilih menjauh, segitu arogannya kah kita ?????????

Tidak ada yang lebih membahagiakan saat membuat orang merasa dihargai. Apalagi jika orang yang kita bahagiakan adalah orang yang tidak pernah merugikan kita.

Apa gunanya kita merasa puas saat bisa menjatuhkan dan menghantam mental seseorang ???? Apalagi kalau jelas-jelas orang tersebut tidak pernah merugikan kita, apa gunanya?????????

Yuk, kita sama-sama memperbaiki diri, menghargai orang lain, menghargai pendapat orang lain walaupun pendapat orang lain tersebut mungkin menurut kita adalah hal paling bodoh yang pernah kita dengar, karena orang bodoh tidak akan bisa paham sehalus apapun bahasa sindiran yang kita lontarkan ke mereka. Tidak ada salahnya kalau kita turunkan sedikit ego kita untuk menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh orang lain tanpa harus menggunakan bahasa sindiran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post