Hari ini kembali diri ini merasa sangat bersyukur memilih untuk menjadi seorang guru. Betapa guru adalah profesi yang sangat patut diapresiasi. Betapa ternyata figur seorang guru sangat berarti dan akan selalu melekat di hati para siswanya. Tidak ada yang namanya mantan guru bagi seorang siswa dan tidak pernah ada mantan siswa dalam pandangan seorang guru terhadap anak didiknya. Bagi seorang siswa akan ada guru-guru yang dijadikan inspirasi saat mengambil keputusan untuk masa depannya. Betapa banyak cerita sukses seseorang yang dilatarbelakangi oleh kecintaan seorang siswa akan figur seorang guru.

Di setiap jenjang pendidikan yang pernah kita tempuh, tidak dipungkiri akan ada beberapa orang guru yang jadi favorit atau idaman bagi para siswa. Saat SD, ada seorang guru yang bernama pak Refdinal, yang selalu memberi semangat dan membimbingku sehingga akhirnya aku terpilih menjadi seorang siswa teladan. Di bangku SMP, seorang guru Fisika cantik membuatku terpesona saat kami belajar membuat bel listrik. Dan masa SMA adalah masa dimana kami merasakan guru kami tidak hanya seorang guru, tapi juga orang tua, sahabat, inspirator, dan motivator bagi kami. Begitu banyak kenangan indah saat tiga tahun mengenyam pendidikan disana. Betapa guru-guru kami di SMTI mengajarkan kami berbagai banyak hal, tidak hanya sekedar transfer ilmu, tetapi juga mendidik kami agar siap menghadapi dunia nyata nantinya setelah kami menyelesaikan pendidikan.

Beberapa waktu yang lalu kami menerima berita duka bahwa salah seorang guru kami saat menempuh pendidikan di SMTI Padang dahulu sedang berjuang melawan penyakit tumor otak yang dideritanya. Sedih rasanya saat membayangkan betapa guru yang dulu sangat peduli dan tidak pernah memarahi kami saat kami nakal harus menderita penyakit yang cukup mengerikan seperti yang beliau derita. Terakhir pertemuan dengan beliau saat masih dalam kondisi sehat, beliau sangat bahagia dan bangga saat mengetahui bahwa salah soerang siswanya ini mengikuti jejak beliau menjadi seorang guru Fisika sesuai mata pelajaran yang beliau ampu.

Sesuai hasil musyawarah di WAG alumni angkatan kami , beberapa orang dari kami mewakili teman-teman satu angkatan mengunjungi pak Dian, guru kami tersebut ke rumahnya. Rasa haru dan sedih langsung menyeruak saat kami bertemu beliau. Masih teringat jelas saat beliau mengajar kami di kelas dulu. Tapi hari ini beliau dikalahkan oleh penyakitnya sehingga tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Semakin haru saat beliau menangis melihat kami para siswanya yang pernah beliau didik 22 tahun yang lalu. Airmatapun tak tertahankan saat beliau dengan menggunakan isyarat tangan mengajak kami untuk berfoto bersama. Dalam kondisi sakitpun beliau tidak melupakan kami para siswanya di masa lalu. Cepat sembuh guru kami .....

Guru, selalu menempati tempat istimewa di hati para siswanya. Betapa figur seorang guru sangat bisa mempengaruhi masa depan anak didiknya. Sesukses apapun seseorang, ada andil guru dibelakangnya. Bagi diri pribadi, kejadian hari ini semakin memperkuat diri untuk selalu berusaha menjadi guru yang dicintai dan mencintai para siswanya. Saat sang guru mengajar dengan hati, maka akan lahirlah calon-calon orang sukses di masa depan nanti. Dan setelah sekarang menjadi seorang guru, ternyata memang benar, kasih sayang guru kepada siswanya tak terbatas. Hati mengharu biru saat mendengar cerita sukses dari siswanya. Tangispun tak terbendung saat mendengar salah seorang siswa mendapatkan musibah.

Karena memang iya, seorang guru juga orang tua bagi para siswanya sampai kapanpun.