Dede Nuraida

Dede Nuraida, S.Ag lahir di Tasikmalaya 25 September 1975. Menempuh Pendidikan di SD Mitra Batik 1988, SMP N 5 Tasikmalaya 1990, SMA N 2 Kota Tasikmalaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apakah Peran itu Bagi Manusia
Picture from Asy Syariah.com

Apakah Peran itu Bagi Manusia

#tadaburkitabsemesta

#tadaburQs An Nisa 131-133

Semenjak kecil aya selalu merasa terenyuh dan bersedih bila ada binatang yang disakiti atau ditelantarkan. Sampai saat ini saya masih mengingat sebuah film yang menceritakan seekor anjing yang dibuang oleh sebuah keluarga. Mereka membawanya kedalam mobil, si anjing sudah sangat senang karena diajak jalan-jalan oleh tuannya, ia menyalak kegirangan, lidah terjulur keluar ketika merasakan angina yang berhembus melalui jendela mobil. Ia melongokan kepalanya keluar dan menikmati hembusan angin. Hingga kemudian mobil itu berhenti dan tuannya meneluarkan dirinya dari mobil, tentu saja ia senang dan menyalak-nyalak kegiraangan. Apalagi ketika tuannya mengeluarkan mainan berupa tulang-tulangan dan melemparkannya jauh-jauh. Ia tambah gembira karena tuannya mengajaknya bermain. Maka anjing itupun mengejar mainannya menggiigitnya dan membawanya mendekati tuannya, tetapi apa yang ia lihat sungguh tak ia mengerti. Mobil tuannya itu telah pergi meninggalkan dirinya. Ia hanya menatapnya dengan perasaan tidak mengerti.

Ya sungguh anjing itu tidak mengerti. Dalam dirinya mungkin tidak ada perasaan sedih dan berburuk sangka bahwa tuannya sudah tidak mencintai dirinya, sudah tidak membutuhkan dirinya, dan sudah tidak menginginkan dirinya. Binatang tidak akan mempunyai perasaan itu. Mungkin yang ia punya hanya naluri saja, naluri untuk marah bila diganggu, dan naluri untuk setia bila diberi kasih sayang. Dan mungkin anjing itu akan mencari tuannya sampai keujung dunia untuk mencarinya.

Tidak ada perasaan buruk sangka atau apapun dalam dirinya.

Itulah hewan yang tidak diberi akal, keberadaannya tergantung oleh perilaku dan sikap manusia terhadapanya. Hingga bila kemudian binatang, gunung, laut, hutan menjadi hancur itu adalah tingkah manusia.

Karenya manusia lah yang harus menjaga, mengurus, melestarikan dan memanfaatkan alam yang didalamnya terdapat, binatang,tumbuhan, sungai, gunung dan lautan. Manusia lah yang diberi amanat untuk memeliharanya, menjadi wakil Sang Kholik.

Sudah sepatutnya kita harus taat dan patuh kepada Dzat yang memberi amanat ini, seandainya saja kemudian kita ingkar atau tidak bisa melaksanakan amanat sang Khalik tentu, Alloh mempunyai kekuasaan untuk mengganti manusia dengan umat-Nya yang lebih taat seperti firman Alloh dalam AL Qur’an Surat An Nisa 131-133

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَاِيَّاكُمْ اَنِ اتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَاِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَنِيًّا حَمِيْدًا وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ وَكِيْلًا اِنْ يَّشَأْ يُذْهِبْكُمْ اَيُّهَا النَّاسُ وَيَأْتِ بِاٰخَرِيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى ذٰلِكَ قَدِيْرًا

Terjemah Kemenag 2002

131. Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah. Tetapi jika kamu ingkar, maka (ketahuilah), milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Mahakaya, Maha Terpuji.

132. Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Cukuplah Allah sebagai pemeliharanya.

133. Kalau Allah menghendaki, niscaya dimusnahkan-Nya kamu semua wahai manusia! Kemudian Dia datangkan (umat) yang lain (sebagai penggantimu). Dan Allah Mahakuasa berbuat demikian.

Ya Allâh! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmat-Mu, dari beralihnya keselamatan (yang merupakan anugerah)-Mu; dari datangnya siksa-Mu secara mendadak, dan dari semua kemurkaan-Mu. [HR. Muslim]

Karenanya bersegeralah untuk kembali dan berpegang kepada tali agma alloh, yang telah mengikat kita dengan kebenaran dan keselamatan.

Semoga kita digolongkan orang yang selalu taat dan patuh pada perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sami’na wa’atho’na, kami dengar dan kami taat, dengan ketaatan paripurna tanpa tapi tanpa intervensi dan tanpa interupsi

Illahi anta maqsudi waridhokal mathlubi aatini mahabbataka wama’rifataka

Referensi:

Al Qur’an dan terjemah Kemenag 2002

https://almanhaj.or.id/6930-doa-meminta-perlindungan-dari-sirnanya-nikmat.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post