Kekanglah Kedasihmu
Burung adalah makhluk Alloh yang diciptakan dengan Istimewa, padanya Alloh sering mengingatkan kita untuk bertafakur dan bertadabur.
Seperti dalam Qs An Nahl : 79 Alloh berfirman :
اَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرٰتٍ فِيْ جَوِّ السَّمَاۤءِ ۗمَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا اللّٰهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Terjemah Kemenag 2002
79. Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.
Kita diperintahkan untuk memperhatikan tingkah burung terbang dengan mudahnya karena Alloh lah yang menghendakinya.
Ketika Qabil telah membunuh Habil saudaranya, ia merasa bingung bagaimana memperlakukan jenazah adiknya. Alloh mengutus dua ekor burung yang berkelahi dan kemudian burung yang membunuh burung lainya menggali tanah dan memasukan burung yang mati itu kedalam tanah. Hingga Qabilpun mengikuti tingah burung itu.
فَبَعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِى الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يٰوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ ۛ
Terjemah Kemenag 2002
31. Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.
Seperti terdapat dalam Qs An Naml : 23-25
اِنِّيْ وَجَدْتُّ امْرَاَةً تَمْلِكُهُمْ وَاُوْتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَّلَهَا عَرْشٌ عَظِيْمٌ وَجَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَۙ اَلَّا يَسْجُدُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ يُخْرِجُ الْخَبْءَ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَيَعْلَمُ مَا تُخْفُوْنَ وَمَا تُعْلِنُوْنَ
23. Sungguh, kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta memiliki singgasana yang besar.
24. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,
25. mereka (juga) tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.
Begitula Alloh telah memberikan berbagai Ibroh dalam kejadian yang berhubungan dengan seekor burung. Kemudian ada lagi burung Ababil yang Alloh utus untuk menghancurkan tentara bergajah Raja Abrohah yang berniat menghancurkan Ka’bah seperti yang terdapat dalam Qs Al Fill: 3-4
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
Terjemah Kemenag 2002
3. dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
Begitulah burung yang padanya kita disuruh untuk memperhatikan dan Padanya lah kita akan menemukan tanda-tanda kekuasaan Alloh bagi orang-orang yang beriman
Kemarin saya sudah mengulas tentang satu burung yang memiliki tingkah malas, licik dan kejam. Benarkah demikian ? apakah dia adalah makhluk yang jahat? Karena ia selalu membunuh dan menyingkirkan burung lain untuk kelangsungan hidupnya? Kita tentu tidak bisa mengatakan bahwa burung itu jahat karena definisi jahat salahsatunya dalam Puebi adalah Dosa, jadi berbuat jahat adalah melakukan perbuatan dosa. Tetapi apabila kita kemudian mau menghakimi burung itu, apakah dia telah melakukan dosa? Dan nanti akan di hisab kemudian masuk neraka? Tentu tidak karena hewan sebagaimana jahatpun tidaklah dalam posisi memilih untuk melakukan kejahatan, tetapi sifat naluriahnya lah yang mengarahkan untuk melakukan perbuatan itu. Apakah naluriah itu? Itu adalah Alloh yang menentukan, Alloh lah yang menuntun hewan melakukan ini dan itu. Samasekali binatang tidak ada kesempatan untuk menolak atau berniat melakukan suatu perbuatan. Jadi perbuatan jahat, licik, kejam adalah naluri yang telah Alloh tetapkan pada dirinya. Untuk apa Alloh memberikan seifat jahat pada seekor burung? Pada fenomena ini adalah burung Kedasih, atau Cing Uncuing yang telah kita ketahui. Karena Alloh menginginkan kita untuk memperhatikannya dan jadikan pelajaran.
Pada kejadian ini Alloh mengingatkan pada kita bahwa pada setiap diri,Allah menetapkan Kedasih kita masing-masing. Apakah itu? Adalah Nafsu kita yang Alloh titipkan pada diri. Untuk kelangsungan hidupnya Nafsu selalu menyingkirkan naluri kebaikan kita. Sifat kikir selalu ingin membesar dengan menyingkirkan sifat dermawan dan pemurah. Sifat iri, dengki dan hasad bila ingin besar maka ia kan menyingkirkan sifat pemaaf, sifat penyayang dan sifat tawadhu kita. Manusia telah Alloh tiupkan Ruh yang penuh dengan kebaikan-kebaikan, hingga sifat-sifat baikpun telah menjadi naluri dari diri kita. Sifat Tawadhu dan takut sebenarnya telah kita miliki sebagai bentuk sifat penghambaan yang hakiki. Tetapi hal itu suka tertutupi oleh sifat Takabur dan sombong hingga hilanglah rasa takut karena kesombongan. Manusia merasa dirinyalah yang paling hebat hingga bisa berlaku sewenang-wenang dan melupakan fitrahnya sebagai seoarng hamba yang rendah dan penuh dengan kekurangan di hadapan sang khalik.
Begitulah hakikat dari sebuah nafsu, akan membesar dengan menyingkirkan naluri kebaikan dalam jiwa manusia. Hingga pupuklah naluri kebaikan yaitu Nurani kita, dengan mengekang keinginan nafsu. Puasa Romadhon adalah salah satu cara yang telah Alloh siapkan dalam mengendalikan nafsu kita. Kekanglah kedasihmu niscaya dia tidak akan memperbudak kita untuk memperbesar dirinya.
Wallohu’alam
Ramadhan hari ke-21
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aslii mantap pisan, Bunde. Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan kekuatan pada diri kita agar mampu mengendalikan kedasih dalam diri kita
Aamin, tiada daya dan tiada upaya dari diri kita hanyalah Alloh sang pemneri kekuatan. Maksaih mbuku selalu memotivasi
Keren..super sekali buk.. makasih
Makasih sudah mampir bu
Alhamdulillah diberi kesempatan membaca karya full ibroh langit yang mahalSemogaAlloh memberikan kekuatan dan kemudahan agar istikomah di jalan-NyaBudeq semangat tetus berkarya, dan menginspirasiBarokallohu
aamiin, terima kasih teh Yis selalu menyemangati
Tausiahnya mantap sekali. Salam
Terima kasih telah mampir bu, bukan tausiyah bu sekedar tadabur dari alam disekitar kita