Pembersihan Jiwa (1)
Pada artikel sebelumnya saya sudah menyinggung mengenai 3 metode yang dilakukan oleh rosululloh hingga menghasilkan generasi emas para shohabat, tabi’i-tabiin dan salafus sholeh. Itulah 3 tugas tugas yang diemban Rosululloh seperti yang sudah Alloh firmankan dalam QS Al Jumu’ah : 2 “Dia-lah (Allah) yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Dari ayat diata kita bisa melihat ada 3 rosul kepada umat yang diutusnya :
1. Membacakan ayat-ayat-Nya
2. Menyucikan jiwa
3. Mengajarkan mereka hikmah
Hal ini sebenarnya sejalan dengan peran guru dalam meberikan pendidikan bagi anak didiknya, seorang guru tidak hanya mentrasnfer ilmunya saja tetapi juga memberikan pendidikan untuk jiwanya, dalam hal ini memebrikan penyempurnaan akhlaq bagi peserta didik.
Pendidikan Akhlaq/karakter itu bisa dilakukan melalui 3 tahapan :
Pertama, menyucikan jiwa kita dari sifat-sifat (akhlaq) yang buruk/tercela (disebut pula takhalliy – pakai kha’), seperti kufur, nifaq, riya’, hasad, ujub, sombong, pemarah, rakus, suka memperturutkan hawa nafsu, dan sebagainya.
Kedua, menghiasinya jiwa yang telah kita sucikan tersebut dengan sifat-sifat (akhlaq) yang baik/terpuji (disebut pula tahalliy – pakai ha’), seperti ikhlas, jujur, zuhud, tawakkal, cinta dan kasih sayang, syukur, sabar, ridha, dan sebagainya.
Ketiga, Tajjali, seorang yang telah suci jiwa akan mendapatkan anugrah dengan pertemuan dengan Tuhannya.
Ketiga tahapan itu tidak bisa dilakukan dengan memberikan penjelasan dan menghafal definisi dan tujuan saja. Tetpai metode utama yang dilakukan adalah Riyadhoh, latihan.
Peserta didik diberi disiplin dan peraturan yang ketat untuk membiasakan baiknya dan menghilangkan kebiasaan buruknya.
Menghilangkan sifat buruk bisa dilakukan dengan latihan melakukan hal yang sebaliknya. Bila memiliki sifat pelit maka diusahakan dengan membiasakan sedekah sebanyak-banyaknya tanpa harus memikirkannya terlebih dahulu.
Bila dia memiliki sifat tinggi hati maka, para guru di pesantren suka menyuruh santrinya menjadi pengemis, atau peminta dana dengan pakaian yang sederhana dan lusuh. Mereka melakukan itu bukan sekedar membutuhkan dana untuk pesantrennya tetapi sebagai latihan untuk menghilangkan sifar sombong dan tinggi hati, hingga dia mungkin akan menerima perlakuan yang merendahkan mereka. Hingga timbullah sifat rendah hati, dan tawadhu dengan tutur kata yang suka merendah kepada sesame
Pendidikan seperti itulah mungkin yang harus kita terapkan di sekolah. Bagaimana peserta didik bisa menghadapi situasi dalam kehidupan yang mungkin tidak akan sama dengan apa yang mereka inginkan atau mereka perkirakan.
Tahapan Takhali mungkin akan terasa berat bagi peserta didik karena akan menolak semua kecenderungan kenikmatan yang yang nafsu inginkan. Hawa nafsu yang selalu membisikan ksesenangan, kemudahan dan kenikmatan harus di tolak dan melakukan dengan hal yang berlawanan.
Kikir X Dermawan
Sombong X Rendah hati/Tawadhu
Iri dan Dengki X Senang dan bahagia melihat kenikmatan orang lain
Suudzhon X Husnudhon
Tamak/Rakus X Senang berbagi
Riya/ Sum’ah X Ikhlas
Berkeluh kesah X Ridha
Dan yang paling penting pembersihan jiwa pada tahap ini adalah Puasa, karena hanya puasa akan melemahkan kekuatan nafsu, hingga nafsu menjadi terkendali dan tidak merajai jiwa. Itulah mengapa puasa Ramadan merupakan salah moment pembersihan jiwa yang Alloh siapkan bagi kita umat Islam setiap tahun.
Wallohu’Alam
bersambung
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih, Bu...... Semoga bisa puasa dengan ikhlas dan terjauh dari sifat yang buruk..... Salam literasi
Terima kasih bu sudah mampir, salam
Terima kasih ilmunya, Bund. Salam sukses...
Sama2.bu makasih sudah mampir
Mantap bu Dede..ini arahnya ke pendidikan karakter..suka sekali tulisan seperti ini..sentuh hati anak didik..mantap bu
Makasih pa atas apresiasinya, salam hormat
mantap, tulisan yang penuh inspratif, salam.smg sukses
Makasih pa apresiasinya, salam hormat
Makasih bu ilmunya
Sama2, makasih bu udah mampir
Sama2, makasih bu udah mampir