Oleh:Dede Saroni

Sehabis salat ashar, aku ke perpus. Maksudnya, mau istirahat, sekalian ngambil tasku. Juga, ingin ketemu Pak Soni. Ada yang mau kukonsultasikan kaitan dengan Simpeg 5.

Eh, Pak Soninya ada. Lalu, kumasuk. Karena agak cape. Kuistirahat sebentar. Setelah itu, kuambil tasku. Kubuka dan kuambil laptop. Kuhidupkan laptop itu. Kubuka aplikasi Simpeg 5. Ternyata, KGBnya belum terisi. “Pak Soni, bagaimana cara ngisi KGB?” tanyaku. “KGB discane dulu,” jawabnya. Kukeluarkan di dalam tas, KGB 2019, 2021, dan 2023. Karena nggak begitu paham, aku nanya, “Pak Soni bagaimana cara nyekennya?” tanyaku. “Pake hp, Pak Dede,” jawabnya. Dengan diajari sama dia, aku berhasil menyeken dokumen-dokumen. Kemudian, kubuka aplikasi Simpeg. Bagian perbagian kuisi.

Aku benar-benar fokus ke laptop. Aku nggak tahu Pak Soni lagi ngapain. Nggak berapa lama, KGBku berhasil masuk ke Simpeg 5. Langsung kusampaikan ke Pak Soni. “KGB saya sudah selesai,” ucapku. “Bener, Pak Dede,” ucapnya.” Lihat aja sendiri,” ucapku. Lalu, Pak Soni melihat pekerjaanku. Dia periksa. “Bener, Pak Dede. Hebat euy,” ucapnya. Tetiba, dia bilang, “Buka WA dinas,” pintanya. “Emang ada apa, Pak Soni?” tanyaku. “Buka aja,” pintanya. Akhirnya, kuambil hpku. Lalu, Kubuka WAnya. Ternyata, dia ngirim foto aku lagi serius banget. Lagi pake kaos doang. Oh, diem-diem dia ngambil gambarku. Udah, mau apa lagi. WA itu pun mendapat beragam tanggapan. Aku hanya senyum-senyum.

Cipayung, 10 November 2023