Oleh:Dede Saroni

Pukul 10.10, bel istirahat berbunyi. Aku keluar dari kelas 7.5. Aku nggak ke ruang guru, langsung menuju Pos Satpam. Aku istirahat sebentar di situ. Nggak lama, aku ke Alfa Mart. Mau bayar listrik.

Aku menuju Alfa Mart. Nggak lama, aku nyampe. Kumasuk, lalu, menemui penjaganya."Mba mau bayar listrik," ucapku. "Ada nomor meternya, Pak?" tanyanya. "Ini, Mba, nomor meternya," ucapku. Diambilnya gawaiku. Penjaga itu mengamati nomor meternya. Lalu, dia mengetiknya di komputer. "Atas nama Drs.Dede Saroni?" tanyanya. "Iya, Mba. Berapa, Mba?" tanyaku. "491.000, Pak," jawabnya. Kuberikan 500.000. Dia menekan tombol komputer. Keluar slip pembayaran. "Ini kembalian dan slipnya, Pak," ucapnya. Setelah itu, aku keluar AlfaMart menuju madrasah. Sampai di Pos Satpam, aku duduk sebentar. Kuambil slip pembayaran. Kuletakkan di atas meja. Mau kufoto. Kuambil gawaiku di saku celana. Nggak ada. Kuperiksa di saku bajuku. Nggak ada juga. Ke mana gawaiku? Masa ketinggalan di kelas 7.5?

Aku baru ingat. Tadi dipegang penjaga Alfa Mart. Aku ke sana lagi. Nggak lama, aku nyampe. Aku masuk dan langsung ketemu penjaganya. Sebelum kubertanya, dia bilang, "Pak ini gawainya,” ucapnya. "Oh ya, Mba ini gawai saya,” ucapku. Lalu, aku meninggalkan AlfaMart menuju Pos Satpam. Aku masuk. Kufoto slip pembayaran. Lalu, kukirim fotonya lewat WA. "Mah, listrik udah Ayah bayar," ucapku. "Terima kasih, Yah," ucapnya. "Sama-sama, Mah," ucapku.

Cipayung, 21 Februari 2024