Oleh:Dede Saroni

Sore itu, hari Rabu, 15 Mei 2024, selesai mengajar di kelas 7.7 di jam 9-10, 2 jam terakhir, aku menuju ke kelas 7.6. Aku mau ngontrol apakah anak-anakku ngelaksanain piket. Setelah itu, aku mau salat ashar. Selesai salat ashar, baru aku pulang.

Nggak lama, aku sampe di depan kelas 7.6. Eh, Ternyata, di selasar masih ada beberapa siswa perempuan kelas 7.6, lagi duduk-duduk. Kayaknya, mereka lagi ngobrolin sesuatu. Bukan anak-anakku kelas 7.6 saja. Ada juga 2 orang tua. Mereka mau ngejemput anak-anaknya. “Jemput, Bunda Tiffany dan Bunda Daiva,” ucapku. “Iya, Pak Dede,” ucapnya. “Sekalian ada yang mau diobrolin, Pak Dede,” ucap Bunda Daiva. “Silakan, Bunda,” ucapku.

Tetiba, Bunda Tiffany ngomong, “Ayo, mumpung lagi ngumpul-ngumpul, foto bareng,” pintanya, sambil memegang gawai. Lalu, anak-anak membuat formasi. Aku dan Bunda Daiva ikut bergabung. “Sudah siap semua?” tanya Bunda Tiffany. “Sudah, Bunda,” jawab anak-anak. Bunda Tifanny pun mengarahkan kamera gawainya, “Siap, celek, ceklek, ceklek,” ucap Bunda Tifanny. “Sudah ya fotonya, nanti foto-fotonya saya kirim ke grup WA 7.6,” ucap Bunda Tifanny. Nggak sampe 2 menit, foto-foto itu kulihat sudah dikirim ke grup WA kelas 7.6. Mau tahu nggak, di antara beberapa siswa kelas 7.6, Bunda Daiva dan aku, ada seorang anak kecil laki-laki, yang nyempil di tengah-tengah. Dia cuganku, Attaki. Pasti kenal dah, sobat-sobat gurusianer hebat.

Cipayung, 15 Mei 2024