Nenek Tua dan Ikan Gabus (tantangan hari ke-97)
Oleh:Dede Saroni
Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan.
Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya.
Lalu, ia pun jongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, Nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tidak berdaya itu.
Tapi, Nenek Tua itu terkejut. Tetiba, ia mendengar ada seekor ikan gabus yang paling besar bisa bicara layaknya manusia. “Ya, Allah, berilah hamba hujan!”ujarnya.
Tak beberapa lama, turunlah hujan lebat. Akhirnya, Nenek Tua itu berteduh di bawah sebuah pohon. Sementara, air hujan makin banyak dan memenuhi kembali kolam yang sebelumnya kering. Ikan-ikan gabus pun berenang-renang dengan girangnya.
Pulanglah Nenek tua itu. Sepanjang perjalanan, ia memikirkan tingkah laku ikan gabus yang besar tadi. “Kalau aku minta uang kepada Allah, seperti ikan gabus tadi, minta hujan, mungkin diberi-Nya,”pikirnya.
Sesampainya di rumah, Nenek Tua itu terus memohon diberikan uang kepada Alla. Ia duduk bersimpuh sambil menengadahkan tangannya, “Ya, Allah, berilah hamba uang!”
Ia terus memohon kepada Allah. Ia sangat percaya bahwa Allah itu ada. Nenek Tua itu terus berdoa sampai larut malam.
Ternyata, apa yang dilakukan oleh Nenek Tua itu didengar oleh seorang tetangganya yang kaya raya. “Hai Nenek Tua!Jangan mengganggu orang tidur! Allah ngga bakal memberikan uang kepadamu. Mending kamu pergi ke hutan cari kayu bakar. Itulah rezekimu!”ujar si kaya raya dengan jengkelnya.
Tapi, Nenek Tua itu tidak menggubris kemarahan si kaya raya itu. Ia terus saja memohon kepada Allah sambil menengadahkan tangannya.
Tetiba, si orang kaya raya itu mengambil pecahan genting dan kaca kemudian memasukannya dalam sebuah karung. Ia naik ke atas rumah Nenek Tua itu, lalu dijatuhkannya karung itu tepat mengenai tubuhnya. “Hai Nenek Tua bangka inilah uang yang kau minta,”ujarnya. Kemudian, Ia turun dan mengintip apa yang akan terjadi.
Nenek Tua itu ternyata pingsan. Namun, tak beberapa lama, ia pun sadar lalu segera memeluk karung itu. Saat dibukanya karung itu, Nenek Tua sangat terkejut, ternyata karung itu berisi uang, emas, dan perak banyak sekali.
Seketika, si Nenek Tua itu menjadi orang kaya raya, bahkan kekayaannya melebihi dari kekayaan tetangganya itu.
Tetangga Nenek Tua yang kaya raya itu iri hati. Lalu, Ia memerintahkan pelayannya agar tengah malam nanti menjatuhkan dua karung berisi pecahan kaca dan genting tepat mengenai dirinya.
Saat tengah malam, si kaya raya itu memohon dengan menirukan apa yang pernah dilakukan oleh Nenek Tua itu. “Ya Allah, Berilah hamba uang yang banyak!”.
Kemudian, pelayannya segera menjatuhkan dua karung pecahan kaca dan genting tepat mengenai badan orang kaya yang serakah itu. Ia pun pingsan. Tak lama, orang kaya itu pun sadar. Setelah sadar, ia memeluk kedua karung itu dengan tangannya yang terluka dan patah. Lalu, ia membuka karung itu.
Alangkah kagetnya orang kaya yang serakah itu, ternyata pecahan kaca dan genting itu tidak berubah menjadi uang, emas, dan perak. Dia sangat sedih melihat kenyataan itu.
Kini harta bendanya habis dijual untuk makan dan berobat. Namun, untungnya masih ada orang yang mau menolongnya, yaitu Nenek Tu yang sudah berubah menjadi orang kaya raya.
Cipayung, 10 Oktober 2020
Pesan moral:
Apa pun yang dipohonkan/dikehendaki oleh makhluk, selama dilakukan dengan niat ikhlas dan sungguh-sungguh, Allah pasti akan mengabulkannya.
Bacaan:
Bahasa Indonesia Jilid 4a, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 1975
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi teringat waktu SD dulu. Keren pak cernaknya...
Ya, Bunda. Cerita ini zaman kita SD. Mengingat-ingat kembali. Terima kasih. Salam literasi
Masya Allah, pelajaran berharga bagi kita. Kita tdk boleh serakah dan sll ikhlas ya pak
Betul, Bunda. Terima kasih. Salam literasi
Cernak yang keren dan sarat filosofi . Akan saya ceritakan ke anak saya Pak. Salam literasi. Terimakasih Pak.
Terima kasih, Bu Hj.Disilakan. Mari kita munculkan kembali cerita2 yg melegenda yg memang sangat2 relevan utk membentuk karakter anak2. Terima kasih. Salam literasi
Cerita yg penuh pesan moral
Terima kasih, Bunda. Semoga ada manfaatnya. Sukses selalu. Salam literasi
Pernah baca saat sd....
Betul, Bunda. Ini cerita di SD sekitar 80an. Cerita itu masih melekat sampai sekarang. Terima kasih. Salam literasi
Bagus cernaknya Bapak.Semoga sehat dan sukses selalu
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Ingat bacaan saya kala SD Pak.
Betul, Bunda. Ini bacaan yg sangat populer pada saat kita SD, sekitar tahun 80an. Terima kasih. Salam literasi
Cerita inspiratif Pak
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Saya paling suka cerita ini waktu kecil, dimuat dibuku pelajaran bahasa indonesia... Pesan moralnya luar biasa. Salam sukses dan salam literasi Pak.
Betul, Pak. Maka sy sampaikan lagi. Mengingat-ingat cerita masa lalu. Salam literasi
Mantab ceritanya
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Mantab pak...hikmah ceritanya
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Keren dan seru ceritanya Pak. Salam literasi
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Teringat bacaan waktu kecil dulu Pak. keren ceritanya Pak. Salam sukses selalu. Salam literasi dan semoga selalu sehat Pak.
Betul, Bunda. Mengingat-ingat kembali. Terima kasih. Salam literasi
Cerita waktu SD , pernah baca juga.
Ya, Bunda, mengingat-ingat lagi. Salam literasi
Saya masih ingat kover buku ini dan juga gambar diatas, sangat melegenda. Ceritanya pun saya masih ingat
Ya, Bunda. Ini cerita yg sangat melegenda. Kita2 yg SDnya tahun 80an pasti ingat dengan cerita ini. Terima kasih. Salam literasi
Seingat saya di buku bahasa indonesia SD kelas 4, sebagai saran sebaiknya sumbernya jangan di tulis dari berbagai sumber tapi tuliskan nama buku dan pengarangnya.
Baik, Pak. Terima kasih, masukannya. Salam literasi
Saya butuh motivasi dan supportnya, Pak. Terima kasih sudah bersedia berkunjung. Sy merasa tersanjung dg kunjungan Bapak.
Mantap Bu ceritanya
Terima kasih, Bunda. Maaf, sy, Pak Dede
Waktu masih SD itu cerita, saya suka membacanya dulu. Tak bosan walau diulang-ulang.
Betul, Bunda. Sangat melegenda, Bunda. Terima kasih. Salam literasi
Waktu masih SD itu cerita, saya suka membacanya dulu. Tak bosan walau diulang-ulang.
Betul, Bunda. Mari kita populerkan kembali cerita2 legendaris itu. Terima kasih. Salam literasi
MasyaAllah luar biasa,pelajaran yang bisa diambil hikmah paparan cerita yang bpk tulis,Barakallah pak,Salam literasi pak.
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Keren sekali ceritanya pak Dede. Sukses selalu dan salam literasi
Terima kasih, Pak. Salam literasi
Keren ceritanya bapak.. Pesan ceritanya sangat mengena.. Barokallah.. Sukses buat bapak.
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Roda itu berputar ya Pak...keren ceritanya Pak
Betul, Bunda. Salam literasi
Jd ingat waktu kcil dlu pernh baca cerita ini pak,, Mkasii udah mengingatkn lgi
Betul, Bunda. Mengingat kembali masa lalu. Insyaalloh tetap relevan dg zaman milenial. Terima kasih. Salam literasi
Cerita ini begitu melegenda shg yang pernah membacanya bisa bernostalgia kembali. Sukses selalu Pak.
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Cernak yg kaya pesan moral Pak. Sukses selalu dan Salam Literasi
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Cerita yang berisi nasehat, luar biasa. Sangat bagus buat ditelan anak anak. Sukses selalau pak
Betul sekali, Pak. Cerita2 yg masih sangat relevan disampaikan kepada anak2 kita. Terima kasih. Salam literasi
Cernaknya sangat inspiratif, keren
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Cernaknya sangat inspiratif, keren
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Cernak yang sarat makna. Keren Pak, salam sukses selalu.
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
sangat inspiratif, keren pak Dede
sangat inspiratif, keren pak Dede
Salam literasi
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Salam literasi
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Salam literasi
Rezeki sudah ada yang membagi...jangan pernah serakah...hikmah yang luar biasaSalam Literasi.. sukses selalu Pak
Ya betul, Bunda. Itu kata kuncinya. Terima kasih. Salam literasi
keren banget. pesan moral yang mulia....sukses p haji.
Ya, Bunda. Ini cerita kita masa2 SD, sy masih terkenang dg cerita ini. Terima kasih. Salam literasi
Keren pak.sukses selalu
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Mantuul. Slm dukses
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Keren...waktu kecil sering dengar bapakku cerita seperti ini ..nenek tua Bangka dgn ikan gabus,nenek dg tongkat ajaib dll. Mantap pak De
Ya, Bunda. Ini adalah satu cerita yg melegenda. Mengingat kembali, Bunda. Jangan sampai cerita2 ini ditelan bumi dengan gerusan cerita2 dari luar negeri. Terima kasih. Salam literasi
Wah keren banget Pak ceritanya.pelajaran bagi kita tdk boleh serakah...sukses selalunpak.
Terima kasih, Pak. Salam literasi
Cerita yang menyenangkan. Kisah dongeng masa kecil. Mantap pak.
Betul, Pak. Mempopulerkan kembali dongeng2 legendaris yg sangat relevan di zaman milenial. Salam literasi
Salam literasi pak Dede. Mantul ceritanya. Salam sukses.
Terima kasih, Bunda. Salam literasi
Cerita inspiratif ini bacaan di buku Bahasa Indonesia kita di SD ya. Pak. Cerita dongeng yg syarat makna. Sukses selalu buat Bapak
Betul, Bunda. Mengingat dongeng atau cerita legendaris yg masih sangat relevan di zaman milenial. Terima kasih. Salam literasi
Cerita yang sarat pesan moral, pembentukan karakter. Bagus pak.
Betul sekali, Bunda. Sangat2 relevan untuk pembentukan karakter anak2 kita. Terima kasih. Salam literasi
keren pak, sukses selalu...
Terima kasih, Pak. Salam literasi
Sukses selalu pak
Sama-sama, Pak. Salam literasi
bagus pak ....jadi cerita bergambar anak ...banyak pesan moralnya
Sama-sama, Bunda. Salam literasi
Pesanx...sangat keren....Sabar dan berusaha... Rezeki takkan kemana...
Betul, Pak. Terima kasih. Salam literasi
Ingat waktu SD lo pak, guruku bacakan cerita ini. Senang sekali dengernya... Sekarang ku baca lagi wow, keren banget pak
Betul, Bunda. Ini cerita yg sangat melegenda saat usia2 kita masih di SD, sekitar tahun 80an ya, Bunda. Terima kasih, Bunda. Salam literasi
cerita sewaktu aku SD bapak..jd inget kembali petuah yang bernilai..salam literasi
Betul, Bunda. Terima kasih. Salam literasi
Super sekali...Mari kita lejitkan Budaya Literasi dengan Saling Kunjung Saling Sapa.. Sukses Selalu Sahabat..
Insyaalloh, Pak Sucipto. Terima kasih sdh berkunjung, Pak. Semoga silaturahmi tetap dan terus jalin. Salam literasi
Ingat buku yang saya pinjam di perpustakaan tahun 80 an, sehat selalu Pak
Betul, Pak. Cerita ini masih dan terus relevan di abad milenial ini. Terima kasih. Salam literasi
Cerita bapak kembali menghanyutkan saya me masa SD dulu.....trims pak.
Betul, Pak. Ini cerita masa2 SD sekitar tahun 80an. Terima kasih. Salam literasi
Cerita yang sangat menghibur
Cernak waktu SD. Terima kasih sudah menuliskannya lagi Pak.