Oleh:Dede Saroni

Hari Jumat, selepas ngajar di kelas 8.2, aku langsung menuju tempat parkir. Bukan, mau pulang, tetapi mau berangkat ke MAN IC Serpong, mau nengokin bocahku, Hanif, yang dari pagi udah ngejigrog di sana, ikut turnamen catur.

Dengan motorku, pukul 10.10, aku menuju MAN IC Serpong. Sekitar pukul 10.45, nyampe parkiran MAN IC Serpong. Kuparkirkan motor. Kumenuju utara. Ternyata, banyak tenda. Kubingung di mana tempat tandingnya. Kutanya panitia, "Ka, di mana tanding caturnya?" tanyaku. “Di gedung hijau sebelah utara, Pak,” ucapnya. Aku pun menuju gedung itu. Nggak lama, aku pun sampe.

Benar, di gedung itu, para peserta sedang bertarung. Sementara, anakku, Hanif, sepertinya, sudah selesai bertanding. Kutemui dia, “Nif, kamu sudah tanding?” tanyaku. “Sudah, Pak. 3 kali main 1 kali kalah, 2 kali menang. Saya kalah dari Adelino,” jawabnya. “Syukur. Kapan main lagi?” tanyaku. “Nanti jam 11.00 siang, Pak,” jawabnya. Lalu, pukul 11.00 siang, Hanif main di partai keempat. Dia pegang buah putih. Dia menang. Karena hari Jum’at, partai kelima ditunda, salat Jumat. Setelah salat Jumat, Pukul 13.30, partai kelima dimulai. Hanif pegang hitam. Hanif bermain remis. Dan, partai keenam, terakhir, dimulai pukul 14.00. Di partai ini, Hanif pegang putih. Hanif menang. Di akhir acara dengan poin 4,5, Hanif menduduki tempat keempat, juaranya Adelino. Setelah itu, aku pun pulang dengan perasaan bahagia.

Cipayung, 17 Maret 2023