Dedi Saeful Anwar

Pria kelahiran Cimahi yang kini tinggal di Cianjur. Kesehariannya mengajar di SD Islam Kreatif Muhammadiyah. Menulis menjadi sebuah kegiatannya di antara rangka...

Selengkapnya
Navigasi Web

REFLEKSI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Refleksi Teori Pengambilan Keputusan

Dalam modul 3.1 “Pengambilan Kepututsan sebagai Pemimpin Pembelajaran” dalam LMS-PGP (Learning Management System-Pendidikan Guru Penggerak) ini, bagi saya merupakan ilmu baru. Meski beberapa di antaranya ada istilah yang pernah saya dengar, tetapi sebatas mengetahui saja. Namun secara mendalam dengan teori-teori di dalamnya saya baru membaca dan mempelajarinya. Sungguh dimensi ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya dalam memahaminya.

Terkait akan hal ini saya jadi teringat ketikan memiliki pengalaman saat menghadapi murid yang berkebutuhan khusus di sekolah terdahulu, sebelum saya mengajar di tempat tugas yang sekarang ini. Ketika itu di kelas saya dan di kelas rekan saya yang setingkat (keduanya kelas 4). Saat menghadapi pesta perpisahan setiap kelas dan harus menampilkan karya seni untuk pentas seni. Murid ABK di kelas rekan saya (sebut saja kelas B) tidak dilibatkan dalam persiapan pentas seni. Sedangkan di kelas saya semua dilibatkan termasuk murid ABK tersebut.

Saya sempat ditegur oleh rekan saya yang tidak melibatkan murid ABK-nya dalam persiapan tersebut. Saya utarakan alasan saya bahwa menurut saya semua anak berhak mendapatkan kesempatan itu. Rekan saya pun tetap “keukeuh” dengan pendapatnya, bahwa beliau tidak mau ribet, dan hanya membuat pusing jika melibatkan muridnya yang ABK tersebut. Akhirnya setela pentas seni berakhir keuda orangtua murid saya yang ABK sangat bangga terhadap anaknya yang bisa tampil bersama dengan murid lainnya hingga mengucapkan terima kasih.

Berdasarkan Empat Paradigma Dilema Etika kasus/pengalaman saya dan rekan saya tersebut adalah termasuk “Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)”. Sebab bagi saya jika murid ABK tidak dilibatkan di sana muncul ketidakadilan. Sementara itu jika dilihat berdasarkan prinsip pengambilan keputusan pengalaman ini adalah “Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)”. Menurut saya semua anak memilika hak yang sama dalam menerima perlakuan apalagi dalam Pendidikan. Pentas seni merupakan sebagai perwujudan bah akita telah melaksanakan pembelajarna secara menyeluruh berdasarkan paradigma kebutuhan murid.

Sebelum mempelajari modul ini, saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilemma. Hanya ada perbedaan tentunya. Sebelum mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan biasanya dilakukan dengan tanpa teori pengambilan keputusan seperti dalam teori ini. Saya hanya melakukan pengambilan keputusan berdasarkan keilmuan yang saya dapat dari pengalaman berorganisasi dan basic pendidikan. Artinya tidak ada teori khusu yang saya pelajari yang secara khusus dalam pengambilan keputusan ini.

Adapun dampak mempelajari materi ini sangat besar bagi saya. Sebelum mempelajari teori dalam modul 3.1 ini seringkali saya merasa ragu dan sulit ketika mengambil keputusan. Artinya banyak perasaan tidak ajeg/ngambang. Meski pun pada akhirnya keputusan itu harus segera ditentukan. Namun sejauh ini teori dalam modul ini belum saya terapkan secara utuh dalam tugas sebagai pemimpin pembelajaran, sebab ini merupakan hal baru yang masih harus terus diterapkan sebagai ajang latihan dan implementasi di lapangan.

Mempelajari topik di dalam modul ini bagi saya sebagai seorang individu tentu sangat penting. Selain sebagai dimensi keilmuan yang baru bagi saya secara pribadi, materi dalam modul ini akan menjadi bekal untuk bermetamorfosis menjadi pribadi yang lebih baik dan bijaksana. Kemudian sebagai seorang pemimpin pembelajaran materi dalam modul 3.1 ini diharapkan mampu menciptakan atmosfer baru dalam pembelajaran di kelas sehingga muncul ide kreatif dan inovatif baik dalam model maupun metode pembelajaran. Pun demikian terhadap rekan sejawat semoga dapat memberikan efek baik dan berbagi dalam budaya positif. Sehingga pengaruh luasnya dapat turut serta dalam menciptakan transformasi perubahan dalam dunia pendidikan.

Dengan demikian setelah mengetahui dan mempelajari teori pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran saya akan terus mencoba memahami secara mendalam teori tentang pengambilan keputusan ini, sehingga menjadi landasan kuat ketika menghadapi berbagai permasalahan yang muncul, baik yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan (baca:pembelajaran di kelas) maupun sebagai individu di mana saya sebagai bagian dalam masyarakat.

Namun, selain konsep-konsep yang disebutkan di dalam modul ini, tentunya ada beberapa hal yang musti kita pegang dalam pengambilan keputusan. Baik berdasarkan pemahaman agama yang kita anut, sosial budaya maupun secara aturan yang berlaku dalam bernegara.

===================

Cianjur, 7 September 2021

===================

#th2/236

#h600

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post