Jawaban yang membuatku tersenyum menahan tawa

Oleh Daris Kandadestra

Bel tanda jam pelaaran ke 9 berbunyi nyaring dari alat pengeras suara yang di pasang mengarah ke halaman sekolah. Aku bergegas meninggalkan kelas 8 B dan segera menuju kelas 9A. Saat aku memasuki kelas 9A , nampak wajah lelah siswa dikelas. Berbagai sikap dan ekpresi mereka menunjukan kalau mereka lelah dan mengantuk. Demikian pula aku. Memang jam – jam rawan untuk tidur.

Aku langsung duduk di kursi guru. Berdiam sejenak memperhatikan seantero ruangan. Tepat seperti yang aku bayangkan. Beberapa siswa terlihat meletakkan wjah mereka di meja. Beberpa mengacungkan tangan permisi ke kamar mandi. Aku mempersilahkan mereka. Aku memberikan 15 menit bagi mereka untuk berbenah. Aku maklum, di jam terakhir ini yang ada dipikiran mereka adalah pulang. Seharian berada di sekolah bisa jadi melelahkan bagi mereka. Apalagi harus berhadaoan dengan mata pelajaran bahasa inggris.

Pembahasan hari itu melanjutkan materi sebelumnya, yakni teks narative yang lebih fokus pada cerita rakyat (folklore). Hari itu aku mencoba untuk menambah khazanah pengetahuan mereka dengan cerita rakyat dari beberapa negara. Seperti yang terdapat di buku mereka judulnya adalah The golden star fruit tree. Aku menyampaikan bahwa cerita rakyat itu berasal dari Philipina. Aku menyampaikan cerita itu dengan sebaik – baiknya layknya seorang story –teller. Ya denga story telling cerita rakyat menjadi lebih menarik dan hidup. Sesekali aku melemparkan pertanyaan kepada siswa atau meminta bebrapa dari mereka melanjutkan ceritanya. Sebagai pertanyaan terakhir aku menanyakan pada Sandy.

“Sandy, darimana asal cerita rakyat The golden star fruit tree ini?

Sandy menjawab dengan suara lantang dan yakin “ dari Buku ustad!

Aku tak sanggup menahan tawa ku demikian pula seluruh kelas itu. Kebetulan bel pulang telah bergema dari speaker kantor. Aku segera menutup kelas dengan masih menahan tawaku