Dwi Susilowati, S.Pd.

Hanya Wanita akhir zaman yang peduli pendidikan. guru yang masih belajar penulis yang masih dalam trainer. mohon maklum...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cara Meningkatkan Ingatan Menurut Islam

Cara Meningkatkan Ingatan Menurut Islam

Bismillah....

Setiap kita pasti menginginkan untuk bisa menghafal setiap ilmu yang kita butuhkan, apalagi seorang muslim/muslimah pasti menginginkan agar bisa menghafal alquran dan sunnah yang menjadi pedoman hidup. Begitu pula manakala di sekolah atau ditempat kajian, setiap kita pasti menginginkan agar bisa mengingat apa yang telah kita pelajari.

Ada 4 sifat hafalan:

1. Cepat Hafal, cepat Lupa.

2. Lambat hafal, lambat lupa.

3. Cepat Hafal, sulit lupa (ini yang bagus)

4. Lambat hafal, cepat lupa (ini yang agak repot)

Diantara keempat sifat tersebut mana yang anda pilih? pasti semua akan memilih no 3 kan?

seperti beberapa orang ulama yang mengalami, salah satunya Imam Sulaiman / Abu Daud bukan mau hafal susahnya tapi mau lupa sulit. jika kita ingin memiliki keutamaan seperti diatas apa yang seharusnya kita lakukan? apakah cukup hanya belajar dan terus belajar?

Jawabannya kami rangkumkan dari kitab At-Tibyan karya Imam An-Nawawi, berikut ini.

dalam Psikologi pendidikan Modern Tujuan belajar itu ada dua:

1. Intrinsik : Yakni seseorang belajar hanya karna ingin menumpuk ilmu. hanya ingin berilmu saja.

2. Ekstrinsik : Yakni seseorang menuntut ilmu untuk tujuan yang lain. misalnya: nuntut ilmu untuk dapet ijazah biar dapet kerjaan, dll. ini sedikit berbahaya, karna kalau orang yang bekerja hanya sebagai jembatan untuk memperoleh pekerjaan biasanya setelah mendapat pekerjaan akan melupakan ilmu-ilmu yang sudah dipelajarinya.

dan islam tidak pada keduanya, Islam menggabungkan antara keduanya.

Setiap manusia pasti memiliki keterbatasan, siapapun kita. maka, ketika kita ingin memiliki ilmu yang Langgeng titipkan Ilmu itu pada yang tidak punya batasan. Siapakah Dia? Allah.

maka tips yang pertama adalah:

1. Niatkan menuntut ilmu untuk Allah.

titipkan padaNya, Niatkan untukNya karna hanya Dia yang mampu menjaga ilmu-ilmu kita. perlu kita ingat bahwa dahulu Rosulullah Muhammad Shalallahu 'alayhi wasalam sama sekali tidak bisa membaca dan wahyu yang pertama kali turun adalah Q.S. Al Qolam ; 1 yang berbunyi Iqra' (bacalah).

ketika pertama kali malaikat jibril menyampaikan wahyu malaikat mengatakan "iqra" (bacalah), tapi nabi muhammad menjawab "tidak saya tidak bisa membaca" sampai tiga kali hingga malaikat melanjutkan "Iqra' bismirobbika ladzi kholak" (bacalah dengan nama tuhanmu yang maha menciptakan), baru setelah itu Nabi mulai mengikuti bacaan.

hal diatas seolah olah malaikat mengatakan "bacalah Muhammad, belajarlah. jangan hanya karna kamu tidak bisa membaca, tidak ada yang mengajarimu lantas kamu tidak mau belajar. belajarlah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan bumi seisinya saja Dia mampu, apalagi hanya membuatmu mampu membaca"

2. Belajar Dengan Kesungguhan

Rasulullah saw bersabda: ((الدنيا ملعونة، ملعون ما فيها، إلا ذكر الله وما والاه، أو عالماً أو متعلما)) (رواه الترمذي وابن ماجه وغيرهما:السلسلة الصحيحة:2797( “ Dunia itu berisi laknat, seluruh isinya terlaknat, kecuali zikir kepada Allah dan yang terkait denganya, atau orang yang berilmu atau terpelajar.” (HR: Tirmizi, Ibnu Majah dll).

?

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim no. 2664).

Sumber : https://rumaysho.com/3725-teladan-ulama-terus-semangat-dalam-belajar.html

3. Tingkatkan amal shaleh.

4. Jauhi Maksiat.

Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190).

Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post