Dwi Susilowati, S.Pd.

Hanya Wanita akhir zaman yang peduli pendidikan. guru yang masih belajar penulis yang masih dalam trainer. mohon maklum...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kamukah Kartini Masa Kini?

Kartini, di zamannya banyak wanita yang hanya bisa di rumah memasak, bersih-bersih dan hanya berkutat pada pekerjaan rumah tangga. banyak orang beranggapan bahwa adanya kartini adalah sosok pejuang wanita yang memperjuangkan harkat dan martabat kaumnya agar memperoleh hak pendidikan yang sama dengan kaum lelaki, tapi nyatanya kartini bukanlah perempuan yang memperjuangkan emasipasi wanita sebagaimana sekarang telah salah kaprah oleh banyak kalangan.

kata "kartini adalah pejuang emansipasi wanita" hanyalah propaganda belanda yang mengatakan bahwa kartini menuntut hak dan kedudukan anatra lelaki dan perempuasn itu sama. sungguh kata itu sangat bertentangan dengan cita-cita kartini, Kartini hanyalah menuntut agar bangsa indonesia bisa menjadi bangsa yang bebas dan terbuka dalam berbagai ilmu, salah satunya adalah ilmu agama, karna pada zamannya orang-orang hindia-belanda membatasi orang indonesia untuk belajar dan juga membatasi ruang gerak wanita.

R.A. Kartini adalah perempuan yang menginginkan untuk bisa mempelajari Al-Qur'an dan ilmu agama islam, pada waktu itu kartini sangat resah karena sering membaca Al-Qur'an tapi tidak mengetahui maknanya sebab belum ada terjemahan Arab-Jawa pada masa itu, maka kemudian R.A. kartini belajar pada Kyai Sholeh Darat dan meminta agar gurunya itu mau menterjemahkan Al-qur'an ke dalam bahasa Jawa.

Singkat Cerita, Kyai Sholeh Darat kemudian menterjemahkan Al-Qur'an ke dalam Bahasa Jawa dai juz 1 sampai juz 13 (Q.S Al Baqoroh- Q.S. Ibrahim), dan terjemahan itu diberikan kepada kartini sebagai kado pernikahannya.

Melalui terjemahan Mbah Sholeh Darat itulah RA Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya yaitu: Orang-orang beriman dibimbing Alloh dari gelap menuju cahaya (Q.S. al-Baqoroh: 257).

ayat inilah yang kemudian menginspirasi kartini untuk menulis buku "Habis Gelap Terbitlah Terang"

sungguh... kartini adalah sosok perempuan yang ingin menjadi wanita shalihah, bukan hanya perempuan yang sekedar memperjuangkan hak dan kewajiban yang kemudian saat ini banyak disalah gunakan oleh kaum wanita. entah... apakah kartini juga akan tetap mangga dengan kaumnya (wanita) di masa kini, disaat dia memperjuangkan agar bisa belajar mengenai ilmu agama dan berharap menjadi wanita shalihah kini banyak perempuan yang justru belajar dan berkiblat pada budaya asing, yang membuat diri menjadi semakin tak dihargai.

Sungguh, aku rindu dengan perempuan-perempuan berkelas.. yang menganggap ilmu dan akhlakul karimah sebagai kualitas.

bukan layaknya kebanyakan perempuan sekarang, yang suka mengumbar diri mencari popularitas. tapi nyatanya otaknya tak berkelas, yang ada di hatinya hanyalah dunia dan fasilitas.

ah... apa jadinya bangsa ini, jika semua wanita hanya memikirkan kualitas fasilitas, bukan kualitas diri. bagaimana ia bisa mendidik ank-anaknya nanti? akan seperti apa?

semoga, masih ada kartini masa kini, yang mau selalu memperbaiki diri, menjadikan diri lebih bermutu dan berarti. bukan hanya dari pandangan duniawi tapi dari kebaikan dan hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post