Pandemi telah memporak-porandakan segala aspek kehidupan. Benda kecil yang tak kasat mata ini telah mempengaruhi setiap lini kehidupan. Banyak terjadi perubahan yang besar dalam tatanan kehidupan kita dalam bernegara dan beragama. Dalam kehidupan beragama sangat terasa karena kita tidak bisa menikmati kebebasan beribadah di tempat ibadah. Ibadah yang biasa kita lakuakn di tempat ibadah dipindahkan ke rumah. Jika ingin juga ke rumah ibadah, maka harus melakukan prokes yang ketat. Kita sudah sangat rindu dengan kebersamaan dalam jamaah dan pengajian.

Alhamdulillah, meski kotaku menjalani PPKM namun tetap dibolehkan melaksanakan shalat Idul Adha baik di lapangan maupun dalam masjid dengan tetap menerapkan tata cara prokes covid 19. Masuk masjid atau areal shalat, kami diwajibkan memakai masker dan mencucikan tangan terlebih dahulu dan menggunakan termo gun untuk mengukur suhu tubuh. Dalam masjid atau lapangan, tetap menjaga jarak selama melaksanakan takbiran. Jamaah merapat sewaktu pelaksanaan shalat. Khatib naik mimbar, jamaah duduknya lansung menyebar dan berjarak.

Dalam pelaksanaan qurban juga seperti itu. Qurban tetap di sembelih di masjid dengan dihadiri oleh panitia qurban. Setelah selesai dikemas, daging tersebut lansung diantar ke rumah tetangga masjid dan para dhuafa. Cara ini sangat efektif untuk menghindari antrian dan kerumunan orang dalam pengambilan daging qurban. Qurban di masa pandemic, sangat membantu sekali bagi masyarakat apalagi yang terdampak covid 19. Semoga qurban yang dibagikan berkah bagi kita semua dan saudara kita dalam kondisi pandemic ini.