Pagi ini semangat itu muncul lagi, semangat ingin berjumpa denganmu, semangat ingin memberikan yang terbaik untukmu, sehari ku tinggalkan serasa sebulan......

Ananda......

Anak didikku.....

Tunggu ibu dilokalmu, semangat ini tak bisa dipatahkan lagi, rasanya sehari sudah cukup mengembalikan kondisi tubuh yang awalnya tak menentu.

digerbang sudah ku liat ada yang datang, rindu terobati liat canda, tawa dan tinggkahmu ananda.

Jadwal kita ketemupun datang, dengan penuh semangat diriku langsung meluncur ke ruanganmu, ku yakin aku rindu tapi ku tak yakin kamu juga merindukanku....

Liatmu tersenyum menyambutku hati ini meleleh, apakah ini pertanda mereka juga rindu?

Ritual pagi berdoa, biar pembelajaran lancar tak pernah dilupakan....

Waktu itu pun tiba...

Saat itu pun datang...

Saat dimana kecewa ku mulai datang, saat dimati hati ini menangis.

Ternyata.....

Surat cinta yang ku kirimkan kemaren tidak semuanya menjawab dengan semangat, bahkan ada yang menggabaikan...

anak-anakku...

Tidakkah kamu tau betapa sakitnya hati ini jika tugas yang ibu kirim tak kalian kerjakan, tidakkah kalian tau betapa sedihnya hati ini perintah ibu kalian abaikan, padahal itu semua untuk kebaikan kalian ananda.

Tidakkah kalian mengganggap soal yang kasih itu adalah rumus cinta guru matematika terhadap siswanya, yang dengan tega kalian abaikan.

Aku kecewa.....

Aku sedih....

Ternyata kalian belum berubah...(buat yang belum berubah)

#efek sakit kirim tugas tak dikerjakan#