Memburu Kedamaian di Ujung Senja
Tantangan Hari ke 41
Tantangan Gurusiana
Memburu Kedamaian di Ujung Senja
Larut perlahan menyapa malam,
menemani keheningan yang semakin pekat.
Bisikan desiran angin malam senyap tak terdengar
Lembut mengurung sepi.
Hanya detakan jarum jam dinding yang berlomba mengalun memecah diam
Raga berbaring di dalam sunyi
Memeluk insan lanjut usia
Menjaga titipan dari pemilik syurga
Merawat kasih kumpulan masa
Subuh,
Selalu dirimu sapa dengan riang
Mendendang, menghibur hati
Bertasbih, memuja pagi
Lelahmu tak pernah terucap, susahmu tak pernah dirasa
Semua tersimpan rapi di dalam hati karena damai yang dirimu pilih.
Aku taqlid memujamu,
Membuta tanpa bandingan
Memaut pesonamu yang tak terganti
Mengkhidmati titah yang selalu kau ajari
Bayangmu saja menggetarkan seluruh ruang nebula
Membuat jiwaku nelangsa, patuh tak membantah
Bahasamu menenangkan seluruh isi alam raya
Menggemakan cinta, merangkul penuh suka cita.
Denganmu semua terasa mudah
Denganmu semua menjadi indah
Karena dirimu pelipur jiwa.
Manggar, 25 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Good mom puisinya.
Puisi untuk seorang Ibu...keren say...jago buat puisi panjang...kmek dak.pandai panjang...lajare be
Mantap kak, lanjut ajarin aku dong
Puisi ngererau bu yuni