Deisy. A

Guru BK di SMPN 4 Manggar Belitung Timur ( Jadikan setiap kerjamu adalah ibadahmu)...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggil Aku Zahra (Part 2)

Panggil Aku Zahra (Part 2)

Tantangan hari ke19

Tantangan Gurusiana

Panggil Aku Zahra ( Part 2)

Satu hari sebelum keberangkatannya menuju pulau Bangka untuk melanjutkan sekolahnya, Margareth datang ke sekolah untuk berpamitan dan meminta do’a restu kepada semua guru-guru. Margareth mencium tangan orang-orang yang selam 3 tahun telah mengajar dan membimbingnya. Hampir semua guru senang dan suka dengan pribadi yang dimilikinya, sikapnya ramah, sopan dan hormat kepada guru. Dan satu lagi dia anak yang ringan tangan, senang membantu guru atau teman-temannya.

Di awal tahun pertama Margareth bersekolah di SMA Pemali, aku tak mendapatkan kabar tentangnya. Tetapi aku berharap mudah-mudahan dia betah dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Pada saat liburan kenaikan kelas, semua siswa diberikan kesempatan pulang kerumahnya masing-masing untuk berlibur dan menemui keluarganya dengan semua biaya transportasi dibiayai oleh PT Timah. Begitu juga dengan Margareth, Dia pulang ke rumah bibinya . Pada moment inilah Margareth pergi ke sekolah sekedar bersilaturahim bertemu dengan guru-gurunya. Dia datang ke ruang BK menemuiku lalu bercerita tentang semua pengalamannya, suka dan duka ketika tinggal diasrama, Kegiatan yang dilakukan mulai dari bangun pagi, mencuci baju, sarapan bersama, dan berangkat ke sekolah bersama dengan naik sepeda. Menikmati kebersamaan dengan teman-teman satu angkatan. Margareth sangat bersemangat menceritakan semuanya. Ada sesuatu yang lepas didalam dirinya, aku memahami suasana batinnya, sejak SMP dia tidak merasakan kehangatan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan sekarang mungkin dia menemukan penggantinya. Seorang Ibu pengasuh asrama serta guru-guru yang begitu memperhatikannya. Aku sangat senang mendengar ceritanya,” berarti Margareth betah disana”gumamku dalam hati.

Pada tahun kedua, Margareth datang lagi ke sekolah bersama temannya untuk memberikan sosialisasi tentang SMA Pemali kepada adik kelasnya. Dia memberikan motivasi kepada siswa agar punya keinginan dan tertarik melanjutkan pendidikan ke SMA Pemali.

Aku sangat terkejut ketika dia datang ke ruang BK dengan penampilan yang berbeda. Iya, sekarang ia sudah mengenakan jibab dengan rapih.

“Margareth ? “ aku mengernyitkan kening tanda tak percaya.

“Iya bu, Alhamdulillah sekarang aku sudah bersyahadat “ katanya tersenyum. Dia menceritakan bagaimana prosesi keislamannya yang dilaksanakan di sebuah masjid. Dan semuanya diurus oleh orang-orang yang sangat menyayanginya.

“Dan mulai sekarang Ibu panggil aku Zahra ” lanjutnya tenang.

“ Di sana aku terus belajar tentang islam, aku sudah menemukan jawabannya dan aku memilih islam” jelasnya lagi.

Aku tak mampu berkata-kata lagi, hanya rasa syukur dan bahagia menyelimuti perasaanku.

“Semoga Margareth Istiqomah “ kataku

“ Namaku Zahra bu,” katanya mengoreksiku

“ Oh, ya. Maaf. Zahra,” aku mengulanginya.

Pikiranku melayang, mengingat bagaimana jejakku di masa lalu dalam menemukan hidayah. Hidayah baru aku temukan pada saat di bangku kuliah. Walaupun Islam sudah menjadi keyakinanku , tapi aku belum menjalankan perintah -Nya secarah utuh. Sedangkan zahra baru SMA sudah mendapatkannya. Alangkah sayang Allah kepadanya

.Semoga Aku dan Zahra diberikan keistiqomahan di jalan ini.

“O ya. Ibu sudah menyiapkan semuanya di ruang keterampilan. Adek-adekmu sudah menunggu untuk mendengarkan sosialisasi SMA Pemali dari Zahra,” kataku memecah keheningan.

Kami segera menuju ruang keterampilan untuk memulai kegiatan sosialisasi. Dia menjelaskan dengan sangat rinci dan jelas. Tak lupa gambar dan video tentang profile,program, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler SMA Pemali dan aktivitas sehari-hari yang di lakukan di asrama , mulai dari subuh sampai malam hari.

Aku duduk di bangku bagian belakang mendengar dan menyimak sosialisasi yang dibawakan oleh Zahra.

Ya Zahra, anak yang baik,kuat dan cerdas. Secerdas hatinya menemukan ketenangan didalam hidupnya.

Rasanya seperti mimpi.

Tak terasa ada buliran bening mengalir di pipiku.

Bersambung.

Manggar, 3 Maret 2020

Terima kasih untuk Zahra yang sudah mengizinkan Ibu menuliskan kisah tentangmu.

Kisah tentang kita.

Semoga tetap Istiqomah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu

04 Mar
Balas

Terima kasih ibu.. Barokallah ya bu...

09 Mar

Ikut bahagiaaaa say, semoga ttp istiqomah yaa

04 Mar
Balas

Aamiin bu yuni..

09 Mar



search

New Post