Rindu Untuk Ayah
Tantangan hari ke 29
Tantangan Gurusiana
Rindu Untuk Ayah
Bangku panjang kusam lagi tua
Mengapit meja menyatukan ria
Menjadi saksi riuhnya tawa
Seakan tak berasa
Dan tak bercita
Masa seolah tak berharga
Dibuang percuma demi hura
Tak perduli tua menyapa
Asalkan raga hadir menjelma
Aroma menusuk pengugah selera
Menghipnotis semua jiwa
Cairan pekat jadi idola
Mengiringi canda tawa tak berguna
Bahasan menggila padahal sederhana
Lenyapkan peran kepala keluarga
Terlupa akan insane mulia di rumah
Menanti kasih merindu sapa
Mendamba cinta walau tak sempurna
Kau bilang ini icon kota kami
Icon yang melenakan jiwa yang ringkih
Dengan gaya bak tirani
Kau hancurkan sebuah pribadi imani
Sedih melihat ayah kami
Warung kopi bak rumah sendiri
Tinggalkan kami seorang diri
Mencari makna kehidupan sejati
Ayah Kami disini
Dirumah ini
Manggar, 13 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dl agak kaget kok manggar iconny warung 1001 kopi...tapi hnya nyimpan dlm hati takut ada yg marah
Kota 1001 warung kopi
Benar bu rikaIcon e .gmn gitu..