Rata rata setiap pasien yang terkena penyakit hipertensi obat yang dikonsumsi adalah " Katopril " kalau nggak ya " Amdholipin ". Itupun harus konsumsi seumur hidup, kalau nggak tensi tingginya bisa kambuh. Suatu hari seorang pasien hipertensi harus cek up dengan dokter langganannya, si bapak bilang kalau ia mau berhenti konsumsi katopril, " udah bosan makan obat " katanya.

Si dokter kebingungan juga mau beri alasan apalagi untuk bujuk si bapak agar tetap minum obat, akhirnya udah kehabisan ide, dokter baru ingat kalau ia punya 1 terapi obat yang belum pernah ia cobakan pada siapapun. Dengan sangat hati hati si dokter bertanya pada pasien yang sedikit agak emosional itu untuk mau nggak, saya kasih solusi terapi, kata dokter. Dengan melalui pikir panjang akhirnya bapak itu setuju dan balik bertanya, " gimana terapinya dokter ?". Dokter jawab " dengan tersenyum ".

Bapak bapak yang tadinya udah mulai emosional, bicara dengan nada agak tinggi " lho dokter ini gimana, ni. Saya mau obat kok malah disuruh senyum ". Akhirnya dokter menjelaskan bahwa penyakit apa saja yang dialami oleh manusia itu karema edaran darahnya tersumbat, jadi salah satu terapi sederhana yang telah berhasil menurunkan hipertensi adalah " tersenyum " . Caranya gimana dokter " Nah...itu makanya bapak dengar dulu " kata dokter. Setiap hari bapak harus tersenyum sebanyak 20 kali selama 20 detik. Itu aja pak dokter, bapak itu penasaran. Jawab dokter " iya ". Dengan senyum sebanyak 20 x sehari selama 20 detik, maka akan melebarkan pembuluh darah, maka otak akan mengeluarkam morfin alami dari tubuh. Namun jika nggak sampai 20 x atau kurang dari 20 detik ya nggk mangkuh juga, lanjut dokter. Dan juga nggak boleh dirapel aja 2 jam senyum senyum..nggk bisa juga tu manjur terapinya. Nah setelah mendengar penjelasan dokter, si bapak bapak pulang, dan 2 minggu berikutnya datang lagi sama dokter dan bilang, " pak dokter, tensi saya udah normal pak" Alhamdulillah jawab dokter, kemudian dokter bilang selalulah tersenyum 20 kali sehari dalam waktu 20 detik, baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan galau. Sambil jalan keluar ruangan dokter, bapak itu jawab " iya, pak Dokter ".

Rumahku, 3 September 2020