Delvia Andrini

Guru SMAN 2 Bukittinggi "Cinta yang patut kamu tunggu adalah rasa cinta pada diri sendiri,"...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keburu Lahir

Lahirmu sangat diharapkan, keburu lahir gimana rasanya?Pagi itu suhu tubuhku tinggi sekali, kepala pusing, pinggang pegal-pegal. Tidak kuat rasanya untuk bangkit dari tempat tidur.Dengan tenaga yang tersisa aku mencoba jalan ke kamar mandi. Mengambil wudhuk untuk menunaikan solat subuh.Baru saja satu rakaat, ada cairan yang turun tanpa bisa ditahan. Aku tidak mengerti cairan apa itu. Aku ambil wuduk lagi, dan solat kembali. Namun cairan itu terus keluar membasahi kain solatku." Ma, ini air apa yang keluar? Kenapa tidak berhenti dari tadi?" Tanyaku pada mama dengan ragu-ragu."Oouh, itu namanya air ketuban Nak. Ayo bersiap! langsung saja periksakan ke rumah sakit ya.""Kehamilanku kan baru delapan bulan Ma. Belum waktunya melahirkan.""Makanya segera ke rumah sakit, periksa.""Eh iya Ma."jawabku sambil meringis menahan sakit."Aku langsung ke rumah sakit, niatnya semalam pagi ini mau berobat dulu karena demam tinggi. Namun karena air ketunan sudah keluar aku langsung pergi ke rumah sakit bersalin."Ke ruang periksa saja dulu ya Dek, ini ruang bersalin untuk yang mau melahirkan." Kata bidan yang lagi bertugas di sana."Maaf Bu, saya mau melahirkan."

"Melahirkan, kayaknya kehamilanmu baru empat bulan deh." "Udah delapan Bu, ketuban saya udah pecah, bisakah diperiksa Bu?""Ya udah, silahkan masuk. Saya periksa ya.""Baik Bu.""Sudah pembukaan dua Dek. Apakah adek ada merasakan sakit?""Ngga Bu."Karena aku tidak merasakan mulas seperti biasanya orang yang melahirkan, maka dokter memberi obat dan infus untuk merangsang sakit.Baru setengah infus habis, aku merasakan sakit yang sangat hebat. Tak tertahankan rasanya. Beberapa orang bidan membantu punggung dan pinggang. Mulutku tak berhenti berzikir.Alhamdulillah, siangnya setelah azan zuhur anak pertamaku lahir dengan normal. Seorang putra hadir melengkapi kebahagian kami. Sorenya aku dipindahkan ke ruang perawatan. Suami dengan sabar membantuku menyuapi makan dan mengganti popok bayi kami.Malamnya aku tidak bisa tidur. Aku masih berasa mimpi telah menjadi seorang Ibu. Mudah-mudahan anakku kelak berbakti pada kedua orang tua dan bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak.

#TantanganmenulisGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post