IBU
IBU
Ibu...
Tanpa Engkau sadari kupandangi wajahmu
Yang telah dipenuhi kerutan pertanda garis usia
Namun selalu dihiasi senyum dan binar di matamu
diwaktu pagi menjelang
di teras rumah ketika melepasku berangkat kerja
dan senyum penuh semangat ketika menyambutku pulang
setiap hari...
Bu...ampuni aku...
Ibu...
Ketika diam diam kuperhatikan
Gerak gerikmu yang kian melamban
Tetap mampu melayani dirimu sendiri dan juga bapak
Tak pernah mengeluh dan merintih
Tak pernah minta sesuatupun padaku
Sebagaimana dulu aku selalu memintamu
Bu...maafkan dan ridhai aku
Demi menjaga hati dan binar cerah bintang di matamu
Aku hanya akan berkata, bercerita dan berbuat yang dapat menyenangkan hatimu
Aku takkan mampu membuatmu sedih, kecewa, apalagi sengsara
Bu...ridhai aku
Karena hanya dengan ridhamulah aku mampu bertahan
Bertahan dari ujian dunia
Bu...ridhai aku
Karena hanya dengan ridhamu aku juga diridhai Allah
Lurah, Januari 2015
(ketika Bapak terbaring sakit)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amak. Semoga sehat selalu