Deni Apriliawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Aksi Nyata CGP-Angkatan 4 Sebagai Upaya Penerapan Pemikiran KHD dalam Modul 1.1

Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 4 dari Kabupaten Tulungagung. Pendidikan Program Guru Penggerak telah mengubah pola pikir saya untuk menjadi seorang pendidik bukan sekedar pengajar. Banyak sekali hal-hal yang saya pelajari dengan mengikutinya. Pada modul 1.1 saya diajak untuk memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sungguh pemikiran yang sangat luar biasa.

Ki Hajar Dewantara sosok pejuang kemerdekaan yang lekat dengan filosofi Ing ngarso sung tulodho maknanya di depan memberi teladan, Ing madya mangun karso maknanya di tengah membangun semangat/ motivasi, Tut wuri Handayani mengandung makna di belakang memberikan dorongan.

Rangkaian ketiga kalimat tersebut sangat menginspirasi saya selaku praktisi pendidikan untuk dapat meneladani jejak beliau sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik yang mampu mencurahkan segala tenaga, pikiran, dan seluruh aktivitasnya untuk kemajuan pendidikan generasi bangsa.

Sebagai seorang guru tentunya kita tidak hanya mampu sebagai pengajar yang membuat peserta didik kita mengetahui hal baru yang tadinya mereka tidak tahu akan tetapi lebih dari itu guru juga mampu menjadi pendidik yang dapat menanamkan karakter kuat dalam diri peserta didik kita.

Maka jelaslah bahwa pemikiran yang dicetuskan oleh tokoh besar pendidikan kita Ki Hajar Dewantara tersebut sangat relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini. Dimana di masa sekarang ini arus globalisasi sudah tidak dapat kita bendung lagi. Upaya yang dapat kita lakukan sebagai guru adalah menyiapkan generasi yang tangguh yang tidak mudah tergerus dan terkontaminasi oleh pemikiran barat dengan dalih modernisasi sehingga mereka akan kokoh memegang jati diri sebagai bangsa Indonesia. Hal tersebut akan dapat kita lakukan dengan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut.

Sebagai seorang guru kita harus menjadi teladan yang baik untuk peserta didik kita, memotivasi mereka dengan menerapkan pembelajaran yang berbasis kontekstual dan kecakapan hidup agar tergambar dalam benak peserta didik kita di kehidupan masa depan yang ingin diraihnya dan kita sebagai guru juga senantiasa memberikan dorongan bahwa untuk mencapainya butuh usaha yang keras dalam memperjuangkannya.

Dan itulah yang berusaha selalu saya tekankan dan terapkan didalam setiap pembelajaran yang saya lakukan agar setiap peserta didik tergambar, termotivasi dan bersemangat dalam belajar demi meraih masa depannya.

Dalam upaya mengimplementasikan pemahaman saya mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut dalam hal ini “belajar sambil bermain”, saya melakukan Aksi Nyata dalam pembelajaran saya.

Diawali dengan berkoordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah, saya menyampaikan gagasan saya untuk melakukan aksi nyata dalam pembelajaran yang akan saya lakukan. Beliau sangat mendukung gagasan saya tersebut dan mempersilahkan saya untuk merealisasikannya. Berbekal ijin dari Kepala Sekolah tersebut saya melakukan berbagai persiapan dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan untuk pelaksanaan pembelajarannya. Berikut link dokumentasi berkoordinasi dengan Ibu Kepala SD Negeri Talang01 :

https://photos.app.goo.gl/5xPyjfMGTxm5LvMs5

Pembelajaranpun saya laksanakan pada hari Senin, 8 Nopember 2021. Berikut ini adalah link video aksi nyata yang saya lakukan:

https://youtu.be/KjFTbW5Ve8I

Saya juga melakukan testimoni kepada peserta didik saya, untuk mengetahui perasaan peserta didik saya mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berikut link testimoninya :

https://photos.app.goo.gl/JnZurGNhmBJUQhRm8

Dalam pembelajaran tersebut saya mengajak peserta didik untuk bekerja dalam kelompok mengklasifikasikan hewan berdasarkan makanannya dengan menempelkan gambar hewan yang telah mereka bawa dari rumah pada kertas manila. Saya melihat adanya ekspresi gembira pada wajah mereka. Mereka merasa bebas berekspresi dan tidak tertekan. Mereka saling berdiskusi mengeluarkan pendapat mereka kepada teman-temannya diselingi gurauan ringan. Sungguh suasana yang berbeda dari biasanya.

Namun merubah kebiasaan bukanlah suatu hal yang mudah. Tadinya peserta didik terbiasa untuk mendengarkan penjelasan guru berjam-jam kemudian mengerjakan tugas yang diberikan dengan serius, kemudian mereka diajak untuk merubah kebiasaan tersebut dengan berdiskusi, mencari pemahaman mereka dan mengkontruksikan kedalam benak mereka dengan melakukan berbagai percobaan membuat mereka terkadang masih bingung harus berbuat apa. Untuk itulah peran guru sebagai fasilitator adalah mengarahkan atau membimbing mereka untuk mencari dan menunjukkan langkah-langkah yang harus mereka lakukan, sehingga akhirnya mencapai hasil yang diharapkan. Membiasakan untuk terlibat langsung dan mengkonstruksikan pemahaman dalam benak dalam rangka menggiring mereka kepada kodrat mereka sebagai mana pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Dalam Aksi Nyata yang saya lakukan tersebut masih banyak kekurangan-kekurangan yang saya rasakan diantaranya: Banyak anak-anak yang memanfaatkan kondisi diskusi kelompok tersebut untuk bermain sendiri atau mengganggu temannya dan kelompok lain sehingga kondisi kelas menjadi gaduh dan tidak tertib, kemudian saya melihat adanya kebingungan pada peserta didik dalam berbagi tugas karena belum terbiasa, masih saja ada anak yang mendominasi kelompok dan anak yang lain cenderung pasif, dan ketika mengkomunikasikan hasil karya kelompok mereka ke depan kelas masih belum maksimal karena saling melempar tanggung jawab dan tidak ada yang mau menyampaikan hasilnya didepan kelas. Mereka merasa malu untuk berbicara di depan kelas.

Keadaan tersebut memang wajar karena mereka masih menganggap hal tersebut adalah pengalaman baru. Untuk itu saya harus menemukan cara-cara yang inovatif untuk dapat memecahkan permasalahan yang muncul tersebut. Dan pembiasaan yang kita terapkan ke depannya semoga menjadi salah satu upaya untuk dapat menjadikan peserta didik lebih baik lagi.

Semoga tulisan saya dapat menginspirasi pembaca untuk melakukan langkah kecil sebelum kemudian hasil besar kita dapatkan. Semangat untuk terus bergerak dan menggerakkan.

Salam guru penggerak

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post