KOK SEPI? (Tantangan Hari ke-36)
Semalam Bu Eni berencana membuat soal penilaian harian keempat untuk siswa kelas 9.2, tetapi tidak sempat. Semalam dia sibuk mengirimkan tulisannya di Gurusiana secara berulang-ulang, tetapi tidak juga bisa tayang. Tulisannya tidak berhasil terkirim karena terjadi kesalahan sistem pada Gurusiana. Dari pukul 20.00 WIB Bu Eni duduk di depan laptop melakukan pengiriman tulisannya ke Gurusiana. Dia sangat khawatir kalau-kalau diremedi nanti. Alhamdulillah, sepuluh menit menjelang pukul 00.00 WIB, tulisan Bu Eni baru terkirim dan bisa tayang di Gurusiana.
Pagi ini, setelah shalat subuh, Bu Eni menyegerakan membuat soal penilaian harian di google form. Walaupun FWH (from work home), dia tidak ingin terlambat masuk pembelajaran daring di grup whatsapp siswanya. Namun, Bu Eni khawatir juga dan berusaha menyelesaikan dengan segera sehingga lupa membuatkan minuman pagi untuk keluarganya.
“Ini, Bu,” kata suaminya sambil meletakkan secangkir teh manis dan roti di samping laptop Bu Eni.
Bu Eni tertegun dan baru sadar bahwa dia belum membuat minuman pagi untuk keluarganya.
“Terima kasih, Yah,” ucap Bu Eni sambil tersenyum simpul dan menyeduh minuman yang telah dihidangkan oleh suaminya.
Namun pagi ini Bu Eni sial lagi. Tinggal dua buah soal lagi, tiba-tiba lampu mati. Lampu mati, laptop Bu Eni pun mati karena baterai laptop Bu Eni tidak bisa menyimpan lagi.
“Adu, apessss.......!” Kata Bu Eni sambil menepuk dahinya.
Bu Eni kembali kalang kabut melihat hasil pekerjaannya lenyap seiring dengan matinya lampu.
“Aduh, bagaimana ini, Yah. Padahal soal ujiannya tinggal dua lagi, lo. Ibu sudah janji dengan siswa kalau hari ini ada penilaian harian,” kata Bu Eni sambil ngomel-ngomel di depan laptop.
“Tunggu saja sebentar lagi, Bu. Mudah-mudahan mati lampunya tidak lama,” kata suaminya dengan tenang sambil merapikan bajunya untuk siap-siap berangkat kerja.
Bu Eni jadi gelisah. Bu Eni kembali bolak-balik duduk di depan laptopnya. Benar juga kata suaminya, tidak berapa lama setelah suaminya berangkat kerja, lampu hidup. Bu Eni segera menghidupkan laptop dan melanjutkan membuat soal penilaian harian di google form. Akhirnya soal selesai juga. Link-nya siap dikirimkan di grup whatsapp siswa.
Bu Eni baru merasa lega walaupun masuk kelas secara daring terlambat lima menit. Setelah merapikan meja kerjanya, dia membuka buku pelajaran untuk mempersiapkan media pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Bu Eni meraih ponselnya dan melihat absensi online siswanya.
“Hah! Kok sepi?” tanya Bu Eni dengan heran.
Sudah dua puluh menit waktu ujian berjalan, baru enam orang dari dua puluh siswa yang hadir untuk menjawab soal penilaian harian. Kebetulan cuaca tidak bagus, hari hujan. Udara terasa dingin. Bu Eni curiga, jangan-jangan siswa yang belum masuk belajar daring ini tidur lagi karena cuaca tidak mendukung. Terpaksalah Bu Eni menghubungi siswanya satu persatu untuk belajar daring.
Rambatan, 08 Oktober 2020 #By: Deni Yulia #
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar